TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Coumas mengisyaratkan dukungannya terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama-Djarot Saiful.
“Kita harus gunakan momentum ini dan Pak Ahok serta Pak Jarot sebagai wasilah. Sebagai perantara untuk mempertahankan negara ini,” ujar Yaqut disambut tepuk tangan anggota Ansor di markasnya di Jakarta, Jumat 7 April 2017.
Baca juga: Ahok-Djarot Menang, PPP Yakin Warga Jakarta Makin Religius
Basuki Purnama alias Ahok dan Djarot mengunjungi kantor GP Ansor. Keduanya bertarung dengan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017.
Yaqut Cholil Coumas menegaskan bahwa GP Ansor tidak akan memberikan dukungan pada kelompok yang berpotensi membesarkan Islam radikal.
“Jadi kalau di lapangan ada yang menemukan ada kader Ansor atau kader Banser yang mendukung kelompok-kelompok radikal tersebut, laporkan ke saya. Besok kita kasih surat pemecatan,” katanya.
Menurutnya, komitmen melawan radikalisme agama juga direfleksikan dengan tindakan GP Ansor menempatkan posko di 47 titik yang mereka nilai rawan isu gerakan radikalisme agama.
Simak juga: Ditanya Soal Debat, Djarot: Bukan Adu Pencitraan Ya?
“(Jakarta) Selatan 21, (Jakarta) timur 16, (Jakarta) utara 10. Jakarta Selatan di kawasan Mampang, Tegal Parang, karena pernah ketika Ansor mau bikin pengajian ditolak dengan alasan Ansor mendukung calon (Gubernur DKI Jakarta) penista agama,” ujarnya.
Yaqut Cholil Coumas menjadi Ketua Umum GP Ansor periode 2015-2020. Dia menggantikan Nusron Wahid, yang sekarang menjadi tim sukses pasangan Ahok-Djarot.
CAESAR AKBAR | UWD