Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok Temui Adik Soeharto, Eva PDIP: Mustahil Kami ke Cendana

image-gnews
Eva Kusuma Sundari. TEMPO/Imam Sukamto
Eva Kusuma Sundari. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan kunjungan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke rumah pengusaha Probosutedjo tidak ada hubungannya dengan pemilihan kepala daerah. Menurut Eva, kedatangan Ahok hanya menjenguk adik tiri mantan presiden Soeharto yang tengah sakit itu.

"Kunjungan itu karena ada undangan Pak Probo, dalam rangka menjenguk karena sakit. Kunjungan Pak Ahok ke sana dalam rangka hubungan interpersonal Pak Ahok-Probo. Tidak terkait dengan agenda politik," kata Eva di Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Maret 2017.

Baca: Bertemu Probosutedjo, Ahok Bantah Cari Dukungan Cendana

Eva menilai wajar pertemuan Ahok-Probo pada Rabu, 15 Maret 2017, menimbulkan spekulasi bahwa gubernur inkumben itu meminta dukungan kepada Keluarga Cendana. Namun, menurut Eva, meminta dukungan kepada keturunan Soeharto itu merupakan hal mustahil.

Apalagi, kata Eva, sebagian besar anggota tim pemenangan tidak setuju bila calon gubernur nomor urut dua itu merapat pada Keluarga Cendana. Eva menilai ada perbedaan ideologi yang cukup signifikan antara Ahok serta tim pemenangannya dan keluarga penguasa Orde Baru tersebut.

Simak: Temui Probosutedjo, Ahok Dapat Oleh-oleh Ini

"Ngapain ke sana (Keluarga Cendana)? Orang kami ingin meneruskan nilai demokrasi dan nilai wellfair. Kami sedang melakukan upaya rasional. Kami ingin jaga strategi Pak Ahok yang rasional, cerdas, terukur, dan orientasi wellfair. Bukan eksploitasi memori ke belakang ataupun politisasi SARA (suku, ras, agama, antargolongan)," kata Eva.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eva berujar tak akan segan-segan mengingatkan Ahok maupun Djarot jika terjebak masuk ke dalam jaring-jaring eksploitasi masa lalu atau SARA. "Kami enggak ada keinginan untuk mengeksploitasi kejayaan masa lalu yang kita hadapi dengan penuh darah," ujar Eva.

Lihat: Pembina Masjid Dipecat karena Dukung Ahok, Djarot Prihatin

Menurut Eva, meminta dukungan Keluarga Cendana dalah hal yang kontraproduktif. Pasalnya, di era demokrasi ini seharusnya masyarakat Indonesia ingin memajukan apa yang sifatnya perspektif ke depan, bukan malah mencari-cari simbol masa lalu.

"Pak Probo itu bukan tokoh politik. Enggak punya parpol, bukan anggota DPR. Jadi dukungan apa, selain mungkin ya sumbangan pribadi atau nasihat-nasihat. Saya mempertimbangkan itu enggak terlalu signifikan bagi Pak Ahok," kata Eva.

LARISDA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menunjukan buku karya Basuki Tjahaja Putnama berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat, 16 Agustus 2018. TEMPO/Imam Hamdi
Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.


Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Pendukung Basuki - Djarot membentangkan spanduk saat peresmian revitalisasi kompleks Lapangan Banteng, di Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. Aksi ini berlangsung selama 5 menit sebelum dubuarkan oleh petugas keamanan. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.


PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk
PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.


PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama putrinya Puan Maharani dan ketua fraksi MPR Ahmad Basarah (kanan), saat myaksikan pameran dan dokumenter perjalanan mantan ketua MPR Taufik Kiemas, disela-sela acara Kongres IV PDI Perjuangan, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, 10 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto
PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.


PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

Saifullah Yusuf. Dok. TEMPPO//Fully Syafi
PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.


Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman saat temu jumpa dengan wartawan media nasional di gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, 19 April 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.


PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Guntur Soekarno. Dok.TEMPO/M. Iqbal Ichsan
PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.


Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya melihat-lihat pakain di salah satu toko di Mall Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 2017. Dalam kunjungannya, terlihat paspampres mengenakan batik. TEMPO/Iqbal Lubis
Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.


Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memberi kata sambutan dalam peringatan HUT ke-45 PDIP yang digelar di Jakarta Convention Center, 10 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.


Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Sohibul Iman (tengah) bergandeng tangan bersama para calon kepala daerah dari PKS seusai menyerahkan dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.