TEMPO.CO, Jakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menanggapi tudingan pada dirinya yang dianggap hanya pandai beretorika. Menurut Anies, dirinya tidak pernah melontarkan ide yang tidak akan bisa direalisasi.
“Indonesia Mengajar itu ide. Tapi apakah idenya itu hanya tertulis? Enggak tuh. Bahkan sekarang ada lebih dari 100 kota yang ada kelas inspirasi. Artinya, idenya itu dijalankan dan terwujud,” kata Anies, Senin, 6 Maret 2017.
Selain program Indonesia Mengajar, Anies menuturkan idenya yang terealisasi yang bukan retorika semata untuk mengambil hati warga Jakarta.
Baca: Disindir Ahok Bergaya Dosen, Anies: Jangan Remehkan Profesi
“Prestasi-prestasi pendidikan yang hari ini ada di laporan presiden itu semua adalah terobosan yang dilakukan. Guru garis depan. Anda lihat saja laporan di kantor presiden. Itu semua adalah ide, kemudian dieksekusi,” ucap Anies.
Menurut dia, ide merupakan hal yang sangat penting dan perlu dihargai. “Kenapa ide itu penting, karena hak cipta juga mendapat perlindungan, karena pentingnya ide, kalau ide enggak penting, enggak perlu ada perlindungan hak cipta,” ujarnya.
Anies mengatakan warga Jakarta membutuhkan solusi, bukan hanya berhenti di ide semata. “Kita perlu menghargai ide. Jangan karena berbeda muncul argumen yang terlalu sumir (simpang siur),” tutur Anies.
CHITRA PARAMAESTI