TEMPO.CO, Jakarta - Jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan menjadikan mantan gubernur sebagai penasehat dan nara sumber.
"Beliau sebagai pemberi masukan, bukan dalam struktur pemerintahan," kata Anies di Jakarta, Senin. 6 Maret 2017, usai mengunjungi kediaman Sutiyoso, mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007, di Kalimanggis, Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga:
Sandiaga menjelaskan, mereka ingin membuka lembaran baru untuk Jakarta dengan menggandeng para gubernur terdahulu dalam pembangunan. Pembangunan itu kan bukan sekarang, katanya, tapi hasil kerja keras para pendahulu.
Baca juga: Anies-Sandi Bertemu Sutiyoso, Ada Pembicaraan yang Rahasia
Dia menjelaskan konsep kepemimpinannya nanti akan menjunjung tata krama dengan pemimpin terdahulu.
"Menurut saya justru kita tidak menggunakan kesempatan itu selama ini, terjadi bahwa pemimpin sekarang, enggak minta atau enggak berhubungan baik dengan pemimpin sebelumnya, saya rasa kita harus memulai sebuah trradisi yang lebih baik, insya allah kami terpilih kami berhubungan baik dengan Pak Basuki," jelas Sandiaga.
Anies mengatakan dia dan pasangannya akan terbuka dengan siapa saja untuk membangun Jakarta.
Anies menjelaskan pertemuannya dengan Sutiyoso membahas perkembangan DKI Jakarta secara menyeluruh. "Tujuannya kita mau melakukan perubahan dengan mengetahui secara lengkap kondisi yang ada," ujarnya.
Menurut Anies, bukan saja Sutiyoso yang akan diajaknya berdialog, namun seluruh elemen yang turut dalam membangun Jakarta. "Pak Foke sudah, tapi posisinya di Berlin. Telepon sudah, Bang Sandi sudah ngobrol banyak," ucapnya.
Anies-Sandiaga tidak menutup kemungkinan berdiskusi dengan Presiden RI Joko Widodo yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012-2014 lalu. "Semua dong termasuk Pak Basuki," tutur Anies.
CHITRA PARAMAESTI