TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menyambangi kediaman Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso, di Kalimanggis, Bekasi, Jawa Barat.
Dalam pertemuan tertutup selama 1,5 jam tersebut, Anies dan Sandiaga membicarakan perkembangan Jakarta. “Ada hal-hal yang tidak bisa kami ungkap (dalam pembicaraan tersebut),” kata Sandiaga, Senin, 6 Maret 2017.
Baca Juga:
Sandiaga mengatakan dia dan Anies diminta Sutiyoso untuk bertemu. Dia mengatakan ingin menjaga tali silaturahmi dengan para pemimpin Jakarta sebelumnya agar bisa belajar banyak akan pembangunan Jakarta.
Baca juga: Sandiaga: Prabowo-SBY Akan Bertemu dalam Waktu Dekat
Anies mengatakan tidak ada hal yang baru di Jakarta, sehingga pasangan ini menjalin hubungan baik dengan pemimpin terdahulu. “Ini sekadar pembuka saja karena kita merasa nanti dalam perjalanan nanti pasti akan lebih sering ngobrol,” katanya.
Pertemuan Anies-Sandiaga dengan para pemimpin Jakarta dilakukan, menurut Anies, agar tidak melakukan kesalahan yang sama di masa depan. “Intinya adalah tidak ada hal yang baru, yang betul-betul baru. Semuanya adalah kelanjutan. Apa pun itu,” ucap Anies.
Salah satu isi pembicaraan Anies-Sandiaga adalah terobosan dan ide. “Kita perlu menghargai ide. Jangan karena berbeda muncul argumen yang terlalu sumir (simpang siur),” tuturnya.
Anies menuturkan pesan Sutiyoso, yakni tidak memperolok sebuah terobosan. “Ide busway diperolok pada zaman itu, dan sekarang jadi primadona di Jakarta,” ujarnya.
CHITRA PARAMAESTI