TEMPO.CO, Banda Aceh - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh hanya akan mengeluarkan data perhitungan real terkait dengan perhitungan suara dalam pemilihan kepala daerah Aceh 2017. “Dalam rapat pleno pada akhir Februari nanti,” kata Ketua KIP Aceh Ridwan Hadi dalam konferensi pers di Media Center KIP Aceh, Kamis, 16 Februari 2017.
Hasil rekapitulasi suara, kata Hadi, saat ini sedang berada di tingkat kecamatan yang berlangsung sampai 22 Februari. Seusai rekapitulasi tingkat kabupaten/kota, KIP Aceh akan merekapitulasi dalam rapat pleno terbuka tingkat provinsi. Masyarakat diharapkan bersabar.
Baca juga:
"Kita berharap, tahap rekapitulasi di tingkat kecamatan hingga provinsi bisa berlangsung dengan aman, lancar, dan kondusif," ujar Ridwan.
Menurut dia, saat ini kalau ada lembaga hitung cepat (quick count) sah-sah saja. Namun tidak bisa dijadikan acuan. Hanya perhitungan real oleh pihaknya yang menjadi acuan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Baca: Wahidin-Andika Unggul Tipis di Banten Versi Indo Barometer
Pelaksanaan pemungutan suara secara umum sudah berlangsung kondusif. "Kami berikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat, pendukung paslon, polda, kodam, yang sudah menjaga keamanan, serta petugas TPS yang sudah menyelenggarakan proses pilkada dengan baik," kata Ridwan Hadi.
Anggota Komnas HAM, Otto Nur Abdullah, ikut menyampaikan pandangannya dalam konferensi pers tersebut. Dia mengatakan kalau Komnas HAM tidak memantau kecurangan dalam pilkada, tapi memantau penyelenggara.
Secara umum, menurut Otto, perkembangan penyelenggaraan pilkada di Aceh semakin positif. Misalnya dari pemilih difabel. "Dulu waktu pilpres, difabel itu tidak ada datanya, pilkada ini data difabel ada, artinya mereka sudah mendapatkan hak politiknya," kata Otto.
Simak juga: Gerindra: Partai Koalisi Cikeas Sudah Ada Yang Merapat
Sedangkan Direktur Dit Shabara Polda Aceh Sugeng mengatakan pihaknya terus melakukan pengamanan sampai proses selesai. Seluruh personel keamanan sudah disebar ke TPS sejak beberapa hari lalu. Saat perhitungan suara di tingkat kecamatan, pihak keamanan juga bergerak ke kecamatan.
Selain mengamankan lokasi perhitungan suara dan kantor KIP, pihak keamanan melakukan patroli di jalan-jalan untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat Aceh.
ADI WARSIDI