TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menang di dua tempat pemilihan suara yang berada di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Sejumlah warga mengaku memang tak ingin memilih kembali Gubernur inkumben, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Kami merasa sakit waktu digusur dulu sama Ahok, banyak yang nangis dulu," kata salah seorang warga Kampung Akuarium Adang Solihin, 35 tahun, saat ditemui di Kampung Akuarium Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis 15 Februari 2017.
Adang menuturkan para warga memilih pasangan Anies-Sandi, tak ada hubungannya dengan janji-janji yang diberikan oleh pasangan itu. Alasannya lebih karena warga tak ingin melihat Ahok menang. "Ini karena dia (Ahok) arogan, dan suka berkata kasar ke orang lain."
Ketika ditanyakan apakah Adang juga melihat kasus penistaan agama sebagai pendorong dia tak memilih Ahok, dia menolaknya. Dia melihat kasus penistaan agama dan penggusuran yang dialaminya adalah dua hal yang berbeda.
Adang melanjutkan, sejak rumahnya di Kampung Akuarium digusur, dia tetap membangun kembali rumahnya memakai barang-barang seadanya. Ketika ditanyakan soal sumber listrik dan air, dia menjawab kalau air dia harus membeli dari pihak yang menjual air bersih dan listrik berasal dari generator.
Diketahui ada dua TPS yang berada dekat dengan Kampung Akuarium, yaitu TPS 16 dan TPS 17 Kelurahan Penjaringan. Di dua TPS itu pasangan Anies-Sandi berhasil mengungguli pasangan Agus-Sylvi maupun Ahok-Djarot.
Di TPS 16, Anies-Sandi berhasil meraup 271 suara, sementara Ahok-Djarot mendapatkan 114 suara dan Agus-Sylvi meraih 31 suara. Angka tersebut didapatkan dari 359 pemilih yang menggunakan hak pilihnya, dari sebanyak 502 nama yang terdaftar di DPT dan 62 pemilih tambahan.
Sedangkan di TPS 17, Anies-Sandi berhasil meraih suara sebanyak 249. Pasangan Ahok-Djarot mendapatkan 54 suara dan pasangan Agus-Sylvi mendapatkan 16 suara. Suara-suara itu didapatkan dari 320 orang pemilih, dari 422 orang yang terdaftar di DPT dan pemilih tambahan sebesar 33 orang.
DIKO OKTARA