TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqie menilai ada sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 yang masih cukup rawan. "Rawan di sini artinya ada potensi konflik yang mungkin terjadi," kata Jimly setelah memberikan suaranya di TPS 021, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Februari 2017.
TPS rawan yang dimaksud Jimly antara lain TPS yang menjadi tempat pemilihan calon kepala daerah. "Kalau calon sampai kalah di TPS masing-masing yang menjadi basis suara, tentu akan ada kekecewaan dari para pendukung," ucap Jimly.
Baca: Sudah Wafat, Nama Mantan Menteri Joop Ave Ada di TPS Jusuf Kalla
DKPP, menurut Jimly, selama ini banyak sekali menerima pengaduan dari simpatisan yang kecewa jika calon yang diusung atau didukungnya kalah dalam pemilihan. "Jika ada yang tidak menerima hasil pemilu, penyelenggara pemilu yang menjadi sasaran simpatisan," ujarnya.
Meski begitu, Jimly menyerahkan seluruh pengamanan pilkada 2017 kepada pihak kepolisian. "Saya rasa kepolisian sudah melakukan pengamanan maksimal terkait dengan TPS-TPS rawan tersebut. Kita di Indonesia menamai pemilu sebagai pesta demokrasi, sehingga pemilu ini akan berjalan normal seperti biasa," tuturnya.
Hari ini, pilkada DKI digelar serentak dengan seratus daerah lain di Indonesia. Pilkada DKI memperebutkan kursi gubernur dan wakil gubernur. Tiga pasangan calon pilkada DKI, yakni Agus Harimurti-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dilaporkan sudah menggunakan hak suaranya di TPS masing-masing.
FAJAR PEBRIANTO