TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Matabadja, relawan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, menyediakan sistem pemantauan Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mendokumentasikan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 saat pemungutan dan penghitungan suara. Sistem pemantauan terebut dibuat berupa aplikasi berbasis Android.
“Aplikasi berbasis android ini untuk memudahkan simpatisan Badja (Basuki-Djarot) membuat pelaporan perolehan suara tiap TPS dan kecurangan-kecurangan yang terjadi,” ujar Koordinator Matabadja Paring Waluyo Utomo melalui keterangan tertlisnya, Senin, 13 Februari 2017.
Paring menuturkan tahapan pelaksanaan pilkada di Jakarta kini sampai pada tahap sangat penting, yakni pemungutan dan penghitungan suara secara berjenjang dari TPS hingga ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Lewat aplikasi tersebut, seluruh relawan bisa melaporkan hal apapun yang berkaitan dengan Pilkada DKI Jakarta.
Baca: Pengacara Ahok Protes Cuitan Menteri Agama
Kemudian, kata Paring, pelaporan dari seluruh relawan Matabadja akan dijadikan data pembanding dari laporan saksi mandat yang ditugaskan pasangan Basuki-Djarot. Menurut Paring, data tersebut bisa sekaligus jadi data pendukung untuk back up data yang akan menjadi sumber bagi tim pemenangan Badja untuk melakukan hal-hal yang diperlukan secara legal.
“Kami mengajak segenap relawan dan simpatisan Badja menggunakan aplikasi Matabadja demi menjaga mandat rakyat yang memberikan suaranya kepada Badja,” ujar Paring.
Paring menuturkan Pilkada DKI Jakarta merupakan barometer pemilihan kepala daerah bagi daerah lain. Apalagi, Jakarta merupakan ibukota negara sekaligus wilayah strategis. Kemudian, Jakarta sebagai pusat bisnis sekaligus sentral politik nasional. Sehingga, kata Paring, Pilkada DKI Jakarta harus dikawal karena banyak pihak yang berkeinginan menjadi pemegang otoritas politik di ibukota.
LARISSA HUDA