TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta menargetkan partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah DKI mencapai 77 persen. Beragam upaya dilakukan KPU DKI untuk meningkatkan partisipasi pemilih. "Semoga kami bisa lebih dari angka itu," ucap komisioner KPU DKI, Dahlia Umar, Sabtu, 11 Februari 2017, di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta.
Baca: Cerita Djarot Gemas dan Cubit Paha Ahok Saat Debat
Dahlia mengatakan target itu berada di atas partisipasi pemilih pada pilkada 2012 sebesar 69 persen dan pemilihan preseden 2014, yakni sebesar 73 persen. Upaya meningkatkan partisipasi pemilih itu dilakukan melalui sosialisasi kepada masyarakat tentang pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Dahlia berujar, faktor dikenalnya calon sangat penting guna menarik partisipasi masyarakat untuk memilih. "Kalau tidak dikenal, orang malas ke tempat pemungutan suara," tutur Dahlia.
Selain melakukan sosialisasi, KPU DKI memastikan masyarakat punya akses informasi yang mudah untuk mengetahui tata cara memilih dan tata cara terdaftar. Upaya itu telah dilakukan dengan melakukan sosialisasi ke komunitas-komunitas di masyarakat.
Baca juga: Ahok Kembali Jalankan Tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta
Dahlia menuturkan pihaknya juga berterima kasih kepada media yang dianggap telah gencar memperkenalkan calon kepada masyarakat. Sebab, selain alasan teknis, alasan masyarakat memilih golput adalah merasa tak mengenal calon. "Ini terjadi saat pemilihan legislatif. Mereka bilang enggak kenal calon, sehingga tak tertarik memilih," kata Dahlia.
AMIRULLAH SUHADA