TEMPO.CO, Jakarta - Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon Gubernur DKI Jakarta 2017 yang terakhir sebelum pemungutan suara pada 15 Februari 2017. Elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat berada di urutan pertama, disusul pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Baca: Cerita Djarot Gemas dan Cubit Paha Ahok Saat Debat
Persentase responden yang memilih Ahok-Djarot sebanyak 37,30 persen, Anies-Sandi 35,14 persen, dan Agus-Sylvi 23,39 persen. "Jika dilihat dari tren elektabilitas di lima periode survei terakhir, kemungkinan besar pilkada DKI Jakarta 2017 berlangsung dua putaran," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda di Hotel Sofyan Betawi, Menteng, Jakarta, Sabtu, 11 Februari 2017.
Baca: 3 Survei: 2 Unggulkan Agus-Sylvi, 1 Menangkan Ahok-Djarot
Survei yang dilaksanakan pada 6-10 Februari 2017 itu menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei itu diikuti 800 responden dengan margin of error sebesar 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Maksud dan tujuan survei ini adalah ingin melihat persepsi dan perilaku masyarakat dalam pilkada DKI Jakarta 2017," ucap Hanta.
Hanta berujar, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan berkisar 4,17 persen. "Elektabilitas pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi berada di dalam rentang margin of error," tuturnya.
Baca: Ahok Kembali Jalankan Tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta
Bila dibanding survei Poltracking Indonesia pada 24-29 Januari 2017, tren elektabilitas pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi dalam survei kali ini mengalami kenaikan. Sementara itu, pasangan Agus-Sylvi justru sebaliknya. Elektabilitas Ahok-Djarot naik 7,17 persen dari 30,13 persen, Anies-Sandi naik 3,64 persen dari 31,50 persen, dan Agus-Sylvi turun 2,36 persen dari 25,75 persen.
Menurut Hanta, jika tren elektabilitas masing-masing pasangan calon tidak mengalami perubahan dan tidak ada gejolak politik signifikan, pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi berpotensi masuk putaran kedua pilkada DKI.
AHMAD FAIZ