Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akademisi Nilai Debat Pilkada Kabupaten Bekasi Garing

image-gnews
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi nomor urut 2 pasangan Sa'duddin-Ahmad Dhani. facebook.com/SaduddinDhani
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi nomor urut 2 pasangan Sa'duddin-Ahmad Dhani. facebook.com/SaduddinDhani
Iklan

TEMPO.CO, Bekasi - Pengamat Politik dari Universitas Islam 45 Bekasi Adi Susila menilai tak ada yang menonjol dari debat kandidat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi  di sebuah stasiun televisi swasta nasional di Jakarta, Senin kemarin, 6 Februari 2017. "Apa yang disampaikan datar-datar saja," kata Adi kepada Tempo, Selasa, 7 Februari 2017.

Menurut dia, program yang disampaikan oleh lima pasangan calon  hanya berupa  janji-janji yang sulit terealisasi. Janji-janji itu tak ubahnya seperti yang sudah diutarakan para calon kepala daerah sebelum-sebelumnya. "Pasangan calon hanya mengumbar janji, di sini tim paslon tidak cakap menyusun bahan," kata dia.

Baca: Angka Agus-Sylvi Kecil, Roy: Ada Produser di Balik Survei  

Padahal, kata dia, seharusnya program yang disampaikan kepada publik menyangkut solusi  konkret. Misalnya, dalam penataan ruang, harus ada rencana yang konkret bagaimana melakukan penataan tersebut. Sebab, seperti diketahui,  Kabupaten Bekasi sudah sesak dengan kawasan industri. "Di sini masyarakat bisa menilai kualitas para pasangan calon," ujar Adi.

Menurut Adi, debat kandidat tersebut hanya sedikit pengaruhnya. Adapun, yang terpengaruh ialah masyarakat perkotaan atau masyarakat rasional. Sayangnya, partisipasi pemilih masyarakat rasional cukup sedikit ketimbang masyarakat tradisional di wilayah perdesaan. "Debat kemarin menjadi pertimbangan pemilih rasional," ujar dia.

Adi berpendapat yang paling diuntungkan dari debat tersebut adalah calon inkumben Neneng Hasanah Yasin. Sebab, partisipasi pemilih pada pemilihan kepada daerah lima tahun lalu mayoritas pemilih adalah masyarakat tradisional. "Calon yang sudah dikenal menjadi rujukan masyarakat perdesaan," ujar dia.

Simak: Survei Median: Elektabilitas Ahok Tertinggi, Agus Terendah  

Ketua tim pemenangan pasangan pasangan Saduddin-Ahmad Dhani, Taih Minarno mengatakan, pihaknya optimistis mampu memenangkan pemilihan kepala daerah. "Indikatornya banyak, dilihat dari antusiasme warga ketika kami melakukan blusukan," kata Taih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Taih mengakui bahwa debat kandidat yang berlangsung pada Senin kemarin, tak mempunyai pengaruh terhadap pemilih. Sebab, jauh sebelum ada debat, pihaknya sudah menyosialisasikan program-program pasangan nomor urut dua tersebut. "Kami maksimalkan dalam kampanye," kata Taih.

Ketua tim sukses pasangan Meiliana Kadir-Abdul Kholik, Yudi Darmansyah, mengatakan debat kandidat cukup berpengaruh. Sebab, masyarakat yang menonton dapat membandingkan visi-misi. "Kalau selama ini kan parsial, masyarakat menunggu pasangan calon kampanye, kemarin sudah bisa menentukan," kata dia.

Lihat: Tidak Beri Tahu Panwaslu Mau Blusukan, Ini Alasan Ahok

Yudi yakin menang setelah calon yang diusungnya menyampaikan visi dan misi dengan sangat tegas. Konsen mengurangi pengangguran, meningkatan kesejahteraan buruh, penataan tata ruang, serta perlindungan perempuan dan anak. "Kami targetkan 500 ribu suara atau 25 persen dari daftar pemilih," kata Yudi.

Sementara itu, pasangan inkumben, Neneng Hasanah Yasin-Eka Supriatmadja optimis mampu memenangkan pilkada 2017 Kabupaten Bekasi. Indikatornya ialah suksesnya memimpin Kabupaten Bekasi selama lima tahun atau sejak 2012. "Infrastuktur sudah bagus, dapat dirasakan masyarakat, kesejahteraan mulai meningkat," kata anggota tim sukses Neneng-Eka, Budiarta.

Lima pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati Bekasi ialah nomor urut 1 Meilina Kartika Kadir-Abdul Kholik (Menarik), nomor urut 2 Sa'duddin-Ahmad Dhani (SAH), nomor urut 3 Obon Tabroni-Bambang Sumaryono (Obama), nomor urut 4 Iin Farihin-KH Mahfudz Al-Haifdz (Imam), dan nomor 5 Neneng Hasanah Yasin-Eka Supriatmaja (Neneng-Yes).

ADI WARSONO

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kekeringan di Bekasi Makin Meluas, Sudah Melanda 46 Desa di 10 Kecamatan

3 hari lalu

Air yang keluar dari pipa saat disaring karena menghitam dan kotor di Desa Sukaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 10 September 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kekeringan di Bekasi Makin Meluas, Sudah Melanda 46 Desa di 10 Kecamatan

Jumlah warga Kabupaten Bekasi terdampak kekeringan, yakni 49.892 KK atau sekitar 167.880 jiwa.


Bencana Kekeringan Bekasi, BNPB Sudah Salurkan 1,4 Juta Liter Air Bersih

12 hari lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Bencana Kekeringan Bekasi, BNPB Sudah Salurkan 1,4 Juta Liter Air Bersih

Bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi terjadi di 34 desa di sembilan kecamatan dengan jumlah warga terdampak 100.181 jiwa


Bencana Kekeringan di Bekasi, Pemkab Bangun Penampungan Air Jamin Stok Air untuk Persawahan

12 hari lalu

Warga Kabupaten Bekasi mengantre air bersih yang disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 1 September 2023. Sepuluh kecamatan dan 32 desa di Kabupaten Bekasi terdampak kekeringan. Foto: Pemkab Bekasi
Bencana Kekeringan di Bekasi, Pemkab Bangun Penampungan Air Jamin Stok Air untuk Persawahan

BPBD Kabupaten Bekasi mencatat lahan pertanian terdampak kekeringan di daerah itu mencapai 21.177 hektare.


Bencana Kekeringan di Kabupaten Bekasi, Pemkab Pasang Pipa PDAM ke Rumah Warga dan Bikin Sumur Satelit

12 hari lalu

Warga Kabupaten Bekasi mengantre air bersih yang disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 1 September 2023. Sepuluh kecamatan dan 32 desa di Kabupaten Bekasi terdampak kekeringan. Foto: Pemkab Bekasi
Bencana Kekeringan di Kabupaten Bekasi, Pemkab Pasang Pipa PDAM ke Rumah Warga dan Bikin Sumur Satelit

Pemkab Bekasi mengantisipasi bencana kekeringan masih akan terus terjadi, dengan kemungkinan wilayah terdampak meluas.


Bencana Kekeringan di Bekasi Belum Usai, BPBD Salurkan 55 RIbu Liter Air Hari Ini

13 hari lalu

Warga Kabupaten Bekasi mengantre air bersih yang disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 1 September 2023. Sepuluh kecamatan dan 32 desa di Kabupaten Bekasi terdampak kekeringan. Foto: Pemkab Bekasi
Bencana Kekeringan di Bekasi Belum Usai, BPBD Salurkan 55 RIbu Liter Air Hari Ini

Wiayah terdampak kekeringan meliputi 34 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Bekasi


Waspada Kekeringan, PDAM Bekasi Berharap Hujan Segera Turun karena Sungai Cibeet Surut

16 hari lalu

Warga Kabupaten Bekasi mengantre air bersih yang disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 1 September 2023. Sepuluh kecamatan dan 32 desa di Kabupaten Bekasi terdampak kekeringan. Foto: Pemkab Bekasi
Waspada Kekeringan, PDAM Bekasi Berharap Hujan Segera Turun karena Sungai Cibeet Surut

Kekeringan sebagai dampak El Nino tengah melanda sepuluh kecamatan di Kabupaten Bekasi.


Kekeringan di Kabupaten Bekasi Meluas, Pemerintah Ajukan Permohonan Dana dan Hujan Buatan

17 hari lalu

Warga Kabupaten Bekasi mengantre air bersih yang disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 1 September 2023. Sepuluh kecamatan dan 32 desa di Kabupaten Bekasi terdampak kekeringan. Foto: Pemkab Bekasi
Kekeringan di Kabupaten Bekasi Meluas, Pemerintah Ajukan Permohonan Dana dan Hujan Buatan

Pemerintah Kabupaten Bekasi mengajukan permohonan dana bantuan dan hujan buatan untuk menangani kekeringan yang kian meluas.


Bencana Kekeringan di Bekasi Makin Parah, Kini Melanda 10 Kecamatan dan 32 Desa

19 hari lalu

Warga Kabupaten Bekasi mengantre air bersih yang disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 1 September 2023. Sepuluh kecamatan dan 32 desa di Kabupaten Bekasi terdampak kekeringan. Foto: Pemkab Bekasi
Bencana Kekeringan di Bekasi Makin Parah, Kini Melanda 10 Kecamatan dan 32 Desa

Sebanyak 66.647 jiwa terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi


Bekasi Darurat Kekeringan, MUI Serukan Warga Salat Istiska

21 hari lalu

Air yang keluar dari pipa saat disaring karena menghitam dan kotor di Desa Sukaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 10 September 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Bekasi Darurat Kekeringan, MUI Serukan Warga Salat Istiska

Sembilan kecamatan di Kabupaten Bekasi dilanda kekeringan. Pemerintah Kabupaten Bekasi menetapkan status Tanggap Darurat Bencana


Kabupaten Bekasi Berstatus Tanggap Darurat Bencana Kekeringan

22 hari lalu

Warga beralih menanam pare usai mengalami gagal panen akibat kemarau berkepanjangan di Desa Sukaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 10 September 2021. Menurut warga lebih dari delapan bulan mengalami krisis air bersih serta gagal panen saat terjadi kemarau berkepanjangan yang melanda daerah tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kabupaten Bekasi Berstatus Tanggap Darurat Bencana Kekeringan

Pemkab Bekasi menetapkan wilayahnya dalam status tanggap darurat bencana kekeringan.