TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, tak mempercayai hasil survei yang sengaja digiring oleh pihak tertentu untuk memenangkan pasangan calon tertentu. "Saya tahu survei itu ada yang independen, ada yang obyektif, tapi ada juga yang pesanan," ujar Agus seusai gerilya lapangan di Kelurahan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Februari 2017.
Menurut Agus, survei pesanan hanya untuk menggiring persepsi masyarakat dengan adanya perubahan-perubahan elektabilitas. "Kami melakukan survei juga dan tentunya ada survei-survei lain yang juga kredibel dan tetap menunjukkan bahwa ada tren positif bagi saya dan Mpok Sylvi," ujarnya.
Baca: Survei Poltracking, Ahok Pimpinan Paling Tegas dan Berwibawa
Sebelumnya, lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada Rabu, 1 Februari 2017. Pasangan calon Agus-Sylvi berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 25,75 persen.
Sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Djarot Syaiful Hidayat 30,13 persen. Pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno menduduki peringkat pertama dengan 31,50 persen.
Agus mengatakan, jika mendapatkan nilai yang baik dalam survei, ia jadikan itu sebagai motivasi untuk semakin melakukan yang terbaik. Ia menambahkan, apabila memberikan nilai yang tidak baik bagi dia dan Sylvi. Agus mengatakan yang penting bekerja keras aja. "Yang paling penting adalah lihatlah situasi di lapangan," kata Agus.
Menurut Agus, setiap hari antusiasme dan solidaritas warga Jakarta ia rasakan, apalagi menjelang pemilihan. "Saya mensyukuri itu dan pada masyarakatlah saya tentunya sangat berharap agar mereka benar-benar bisa solid dan pada saatnya memberikan suara kepada kami berdua dan itu yang paling penting."
AMMY HETHARIA | J.H.