TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, mengatakan akan tetap fokus pada kampanye untuk memenangkan pilkada DKI Jakarta. Pasangan ini mengaku tidak terpengaruh pada situasi politik yang semakin memanas menjelang hari pemilihan pada 15 Februari 2017 mendatang.
"Kita akan terus fokus pada betapa pentingnya membangun suasana persatuan saling menghormati, saling menghormati, menghargai, dengan begitu orang bisa bekerja dengan tenang," kata Anies, Kamis, 2 Februari 2017.
Baca : Pamor Ahok di Media Sosial Jeblok Setelah Serang Ma`ruf Amin
Anies mengatakan, dirinya mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta karena ia ingin Jakarta lebih maju dan damai. "Makanya itu yang akan kita terus konsentrasikan," ujarnya.
Dia mengimbau kepada seluruh pihak untuk tetap tenang dan fokus. "Mari kita konsentrasi pada memajukan Jakarta mensejahterakan rakyatnya membangun suasana damai saling menghormati dan itu yang ingin kita terus dorong dalam situasi apapun," kata Anies.
Salah satu yang membuat situasi politik DKI Jakarta sempat panas adalah adanya permasalahan yang menimpa pasangan dengan nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Permasalahan itu dipicu oleh pernyataan dari Ahok dalam persidangan perkara dugaan penodaan agama, Selasa, 31 Januari 2017. Ahok sebagai terdakwa menyatakan akan memproses Ma’ruf secara hukum terkait dengan kesaksian Ma’ruf di pengadilan.
Dalam persidangan itu, tim kuasa hukum Ahok juga mencecar Ma’ruf tentang hubungannya dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka juga menanyakan pertemuan Ma’ruf dengan pasangan Agus-Sylvi di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada 7 Oktober 2016. Karenanya, kubu Ahok juga sempat meragukan keterangan Ma'ruf di persidangan. Namun akhirnya, Ahok meminta maaf atas pernyataannnya saat itu. Menurut dia, yang dia maksud akan diproses hukum adalah saksi pelapor yang memberikan keterangan palsu.
CHITRA PARAMAESTI | NINIS