TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, jika terpilih dalam Pilkada 2017 pada 15 Februari 2017, untuk menata kota dia tidak akan melakukan penggusuran atau relokasi kawasan pemukiman warga. Sebaliknya, Anies berjanji akan melakukan urban renewal, yaitu pembangunan ulang kawasan pemukiman menjadi lebih teratur, bersih, dan nyaman untuk dihuni.
“Kalau dipindahkan akan mencabut sejarahnya, itu bukan definisi tapi kenyataan. Bagi kita yang rumahya enggak dicabut sih enggak masalah, tapi buat orang yang rumahnya hilang, itu perasaannya,” kata Anies di Jakarta, Rabu 25 Januari 2017.
Baca: Rahasia Anies Baswedan Tetap Tenang Saat Debat
Menurut Anies, sejarah merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Dia tidak akan mengubah keputusannya untuk melakukan urban renewal dalam penataan kota. “Pesannya adalah saya peduli soal sejarahnya, perjalanan hidupnya, ikatan antara orang dengan tempatnya,” ujar Anies.
Anies ingin menawarkan sebuah pendekatan yang lebih humanis ke warga Jakarta. “Saya justru mau menawarkan, ya inilah pendekatan otentik saya. Karena pattern itu enggak bisa diubah dan menurut saya memimpin adalah mendidik,” tutur Anies.
Baca juga: Dengarkan Keluhan Korban Penggusuran, Anies Salahkan Ahok
Memimpin, kata Anies, bukan hanya memberi instruksi, namun membuat warga memahami maksud dan tujuan kebijakan yang akan dibuat oleh pemerintah. “Kalau warga memahami, maka akan melakukannya sendiri tanpa harus diperintah,” kata Anies.
CHITRA PARAMAESTI