TEMPO.CO, Jakarta - Tim pemenangan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni meragukan hasil survei dari lembaga Populi Center. Hasil survei per Januari 2017 itu menunjukkan elaktabilitas pasangan nomor urut 1 itu berada di posisi paling bawah dibanding dua pasangan lain.
Anggota tim pemenangan Agus-Sylvi, Dipo Ilham, mengatakan peran Sunny Tanuwidjaja di dalam dewan penasihat Populi Center menjadi salah satu alasan keraguan itu. "Selama ada Sunny di dalam kepengurusan Populi Center, semua survei Populi memenangi Ahok-Djarot dengan margin yang jauh sekali," kata Dipo dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 24 Januari 2017.
Baca: Elektabilitas Ahok Merangkak Naik, Ini Penyebabnya
Sunny merupakan staf khusus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta aktif. Namanya juga sempat muncul dalam kasus suap reklamasi yang melibatkan mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Mohammad Sanusi.
Dipo mengatakan survei yang dikeluarkan Populi selalu berbeda dengan hasil survei lembaga lain. Perbedaannya pun, menurut dia, paling mencolok.
“Ahok yang di semua survei lembaga lain berada di bawah posisi Agus-Sylvi, di survei ini melesat 11 persen di atas Agus-Sylvi, Anies-Sandi biasanya berada di paling bawah. Survei ini aneh, jangan terus membodohi publik," ujar Dipo.
Pada Ahad, 22 Januari 2017, Populi Center mengumumkan hasil survei mereka terkait elektabilitas ketiga pasangan calon gubernur DKI Jakarta. Hasilnya, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat unggul atas dua pasangan lain dengan elektabilitas 36,7 persen.
Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di peringkat kedua dengan elektabilitas 28,5 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di peringkat terakhir dengan elektabilitas 25 persen. Elektabilitas Agus-Sylvi merosot dibanding Desember 2016 yang mencapai 32,2 persen.
EGI ADYATAMA