TEMPO.CO, Pangkalpinang - Calon Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, mengklaim berhasil mendatangkan investor dari Korea Selatan. Menurut dia, Korea Bio Fuel Indonesia (KBFI) dan Sungwon Internasional Co Ltd akan berinvestasi di Bangka Belitung berupa pabrik tapioka dan bioetanol senilai US$ 60 juta.
Investasi ini, menurut Wakil Gubernur Bangka Belitung nonaktif itu, membuka ribuan lapangan pekerjaan baru dan menumbuhkan ekonomi Bangka Belitung. Hal ini mengingat Bangka Belitung sedang kesulitan menciptakan lapangan pekerjaan dan mengalami penurunan ekonomi.
Baca : Jakarta-Surabaya Cukup Kereta Ekspres Saja, Ini Kajian BPPT
“Sebelumnya saya sudah mengajak pimpinan perusahan tersebut, Mister Augustine Yang dan Doyoung Seung, datang ke Bangka Belitung untuk melihat peluang investasi dari sektor pertanian dan bioetanol," kata Hidayat kepada Tempo, hari ini, Senin, 23 Januari 2017.
Hidayat, yang juga pengusaha, ini mengatakan untuk tahap awal Korea Selatan telah menginvestasikan dana US$ 5 juta dari US$ 60 juta untuk membangun 250 pabrik tapioka sekaligus pabrik pengolahan bioetanol yang tersebar di seluruh Pulau Bangka dan Pulau Belitung.
Baca: Begini Perencanaan Reklamasi Pelabuhan Patimban
“Pihak investor juga tidak hanya memproduksi tepung tapioka, tapi mereka juga berkomitmen membantu petani terkait cara menanam ubi kasesa, bantuan bibit, pupuk, dan menampung hasil panen petani. Petani cukup menyediakan lahan saja untuk menanam ubi kasesa,” ujarnya.
Menurut Hidayat, pabrik pengolahan bioetanol di Bangka Belitung akan menargetkan produksi 1 juta ton per tahun dan akan dijual ke Korea Selatan, mengingat negara tersebut membutuhkan bioetanol dalam jumlah besar.
Investor Korea Selatan, kata dia, juga melihat peluang untuk berinvestasi di bidang lain di Bangka Belitung. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, ada beberapa sektor pembangunan yang berpotensi dikembangkan di Bangka Belitung. Dia berharap pembangunan pabrik tersebut dapat menjadi andalan ekonomi baru setelah timah.
SERVIO MARANDA