TEMPO.CO, Jakarta - Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta kedua tinggal lima hari lagi, tapi sampai saat ini Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta belum memutuskan siapa moderator yang akan memandu jalannya debat yang akan diselenggarakan pada Jumat, 27 Januari 2017.
“Kami masih mencari siapa yang kira-kira memang layak untuk menjadi moderator,” ujar Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, kepada Tempo, Ahad, 22 Januari 2017. Menurut Sumarno, KPU menentukan tiga kriteria dalam mencari moderator, yaitu integritas, kapasitas, dan independensi.
Baca: Ira Koesno Tak Jadi Moderator di Debat Ke-2 Pilkada DKI
Sumarno mengatakan lembaganya telah memiliki beberapa daftar nama kandidat moderator. Nama-nama tersebut kemudian dicek latar belakangnya. Setelah dilakukan pengecekan, menurut Sumarno, ada salah satu nama yang didepak dari daftar karena dianggap tidak independen.
Lantaran, ujar Sumarno, dia pernah memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon berupa kartu tanda penduduk. “Moderator harus netral, tidak boleh berat sebelah dalam memandu acara,” kata Sumarno.
Sumarno mengatakan, besok, 23 Januari 2017, KPU akan membahas nama-nama moderator dengan tim pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. “Karena moderator juga harus disetujui oleh semua tim pasangan calon,” kata Sumarno.
Dalam debat pertama pada Jumat dua pekan lalu, Ira Kusno terpilih sebagai moderator. Dia dipilih karena dianggap memenuhi syarat dan telah disetujui panitia dan tim pasangan calon. Seperti halnya debat pertama, debat kedua pun bakal diselenggarakan di gedung Bidakara, Jakarta Selatan.
Komisioner KPU Jakarta Betty Epsilon Idroos mengatakan jumlah pendukung dari setiap tim yang masuk dibatasi hanya boleh seratus orang. “Sama seperti debat pertama,” kata Betty. Adapun tema yang ditentukan bakal lebih spesifik dibanding tema debat pertama.
Baca juga: Dua Tema Ini Jadi Ujian di Debat Ke-2 Calon Gubernur DKI
Hanya saja, Betty menambahkan, ada dua tema pada debat kandidat kedua, yaitu reformasi birokrasi dan penataan kawasan Kota. Alasannya, kata Betty, supaya pasangan calon bisa lebih berfokus menjawab pertanyaan dalam waktu yang sempit.
DEVY ERNIS