TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Poltracking Indonesia menyebutkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, tren elektabilitasnya naik secara signifikan. Elektabilitas pasangan itu naik dari 20,42 persen pada November 2016 menjadi 28,63 persen pada Januari 2017 atau naik 8,21 persen.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan hal itu terjadi karena mereka perlahan mulai menarik simpati para pemilih sosiologis, pemilih rasional, dan pemilih psikologis.
Survei LSI, Anies Tak Puas Elektabilitas Naik
"Di segmentasi pemilih psikologis, penguatan terjadi karena pasangan Anies-Sandiaga mulai ada hentakan dan atraktif selain dipersepsikan unggul dalam komunikasi dan penampilan," kata Hanta di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Januari 2017.
Para pemilih, kata Hanta, menilai Anies dan Sandi sebagai sosok yang pintar dan berwawasan luas. Apalagi, berdasarkan temuan Poltracking, seusai debat yang diadakan KPU DKI Jakarta, pasangan itu dinilai tampil paling bagus dalam berkomunikasi.
Program-program yang ditawarkan juga dinilai cukup kongkret. "Itu menarik simpati para pemilih rasional," kata Hanta. Padahal, kata dia, selama ini, pemilih rasional cenderung lebih banyak memilih pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Melorot di Survei LSI, Anies Baswedan Yakin Survei Internal
Menurut Hanta, para pemilih sosiologis pun mulai melirik pasangan ini. "Mereka merepresentasikan diri sebagai figur yang mewakili kelompok sosiologis tersebut," kata dia. Survei Poltracking pada Januari 2017 menunjukkan pasangan calon nomor urut 1 Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni berada di posisi paling atas dengan 30,25 persen.
Sementara elektabilitas Ahok dan Djarot 28,88 persen serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno 28,63 persen.
Meski berada di nilai paling bawah, tren elektabilitas Anies-Sandiaga paling tinggi dibanding pasangan lain. Survei itu dilakukan pada 9-13 Januari 2017.
EGI ADYATAMA