TEMPO.CO, Jakarta - Debat pilkada Jakarta tahap pertama telah selesai. Moderator debat, Dwi Noviratri Koesno alias Ira Koesno, dianggap sukses memandu acara yang berlangsung di Birawa Ballroom, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Jumat, 13 Januari 2017. Penampilan Ira Koesno yang memukau dinilai sebagai standar bagi moderator debat selanjutnya yang akan berlangsung pada Jumat, 27 Januari 2017.
Ditanya tentang evaluasi dan apa saja yang harus diperhatikan oleh moderator debat pilkada Jakarta tahap kedua, Ira Koesno mengatakan, secara keseluruhan penyelenggaraan debat kali ini jauh lebih matang.
“Saya bersyukur mendapatkan tim kerja yang luar biasa kooperatif,” kata Ira kepada Tempo, Sabtu, 14 Januari 2017. “Saya beruntung semua orang mendukung dan melakukan tugas masing-masing.”
Baca: Jadi Moderator Debat, Ini yang Berkesan buat Ira Koesno
Dalam debat Jumat lalu, menurut Ira Koesno, isu yang dibahas dalam debat cukup banyak, sedangkan waktu sangat terbatas. Karena itu, moderator harus pandai menyiasati pertanyaan agar singkat dan jelas, taat waktu, serta membangun alur yang menarik untuk diikuti penonton. “Soal teknis dan non-teknis itu harus diperhatikan,” katanya.
Moderator debat, menurut Ira Koesno, juga mesti memperhatikan ritme debat. “Tidak boleh ada jeda dan waktu harus dijalani dengan ketat,” ujarnya. “Jangan sampai salah, siapa yang giliran menjawab, apa pertanyaannya, waktunya berapa lama, karena itu yang sebenarnya menjadi kunci supaya semuanya bisa smooth.”
Ira menceritakan bagaimana dia terpilih menjadi moderator. Awalnya, televisi penyelenggara mendata beberapa nama yang dinominasikan sebagai pemandu debat, kemudian membuat profilnya untuk disodorkan kepada tim tiap-tiap pasangan calon kepala daerah. Lantas, dipilihlah orang yang dianggap netral atau tidak memiliki rekam jejak keberpihakan kepada salah satu pasangan calon.
“Semua pihak harus setuju siapa moderator debat,” katanya.
RINI K