TEMPO.CO, Jakarta - Aliyah Rasyid Baswedan, ibu dari calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menceritakan detik-detik ketika anaknya menjadi salah satu menteri yang diganti dalam Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla. Menurut dia, anaknya mengetahui kabar reshuffle saat dalam perjalanan ke Jakarta.
"Bapak (Anies) baru pulang dari Makassar dengan Pak JK. Lalu dapat kabar dipanggil (pukul) setengah 7 malam ke Istana. Di jalan, diberitahu bahwa akan itu (reshuffle)," kata Aliyah saat ditemui Tempo, di kediaman Anies di Jalan Lebak Bulus II Dalam, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Januari 2017.
Baca : Anies Baswedan Ungkapkan Sulitnya Dicintai Dengan Tulus
Sesampainya Anies di Istana, Aliyah mengungkapkan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan bahwa mantan Rektor Univeristas Paramadina itu termasuk salah satu yang akan di-reshuffle. "Ditanyain, Anies punya aspirasi apa. 'Wong saya ini dengar reshuffle baru sekarang, ya saya tidak punya aspirasi apa-apa'. Karena mendadak begini," kata Aliyah menirukan perkataan anaknya.
Setelah diberitahu Pratikno dan Pramono, lanjut Aliyah, Anies pun menemui Presiden Joko Widodo. Di sana, Jokowi bertanya kepada Anies, 'Sudah diberitahu?'. Lalu dijawab Anies, 'Sudah'.
Jokowi, kata Aliyah, kemudian mengucapkan terima kasih atas partisipasi Anies selama dua tahun di pemerintahan. Bahkan JK menyebut bahwa Anies sudah tiga tahun bersama mereka, terhitung sejak selama proses pencalonan di Pilpres 2014. “Pertemuan hanya berlangsung lima menit,” ujarnya.
Setelah pemberitahuan itu, Anies tidak menanyakan alasannya kepada Jokowi. "Sampai sekarang tidak tahu mengapa. Lalu Anies juga bilang terima kasih diberi kesempatan berpartisipasi," kata Aliyah.
Wanita 76 tahun itu mengaku sama sekali tidak kecewa atas keputusan itu. Namun hingga kini, ia masih bertanya-tanya apa musababnya hingga Anies harus diganti. Sebab, menurut dia, jika putra pertamanya itu bermasalah dalam pelaksanaan kebijakan, mestinya ada peringatan melalui sidang kabinet terbatas. “Saya menganggap sejumlah kebijakan yang dibuat Anies sudah di jalur yang benar karena mendengar sendiri banyak orang merasakan manfaatnya,” kata Aliyah.
Pasca perombakan kabinet pada pertengahan 2016 itu, Aliyah mengaku banyak teman-temannya tidak berani menghubungi lantaran dianggap masih bersedih. "Kami tidak apa-apa. Kami biasa saja,” ujarnya. Menurut dia, masih banyak pekerjaan lain yang bisa dikerjakan. “Pengabdian bisa apa saja (bentuknya), yang penting bermanfaat untuk masyarakat.”
Kini, Anies sedang mengikuti proses pemilihan Gubernur DKI Jakarta didampingi oleh Sandiaga Uno. Anies-Sandi, pasangan cagub dan cawagub dengan nomor urut tiga ini diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
FRISKI RIANA | NINIS CH