TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto menggelar konsolidasi kader-kadernya untuk memenangkan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada Ahad, 8 Januari 2017.
Dalam rapat akbar tersebut, semua kader menyebut nama Prabowo sebagai kandidat kuat Presiden 2019-2024. Aspirasi tersebut juga sempat digaungkan Sandiaga dalam sambutannya. "Pak Prabowo Subianto yang saya hormati insya Allah Presiden RI 2019-2024," ucapnya.
Baca: Dicalonkan Presiden 2019, Prabowo Jawab Indonesia Mau Dirusak
Anies Baswedan enggan menanggapi keinginan pasangannya dan para kader Partai Gerindra. "Sekarang fokus di Jakarta dulu, (pilpres) masih lama kok," ujar Anies sembari tersenyum di kantor Jakarta Post, Jakarta, Senin, 9 Januari 2017.
Saat ditanyai tentang pencalonannya sebagai presiden pada Pemilu 2019, Prabowo hanya menjawab, "Ya, 2019 masih lama, lihat nanti." Menurut Prabowo, pilkada DKI belum tentu menjadi patokan untuk maju dalam pilpres mendatang.
Baca juga:
Prabowo berdalih bahwa membicarakan politik berarti membicarakan kepentingan nasional. Partai Gerindra, ujar Prabowo, akan membela kepentingan rakyat dan kepentingan bangsa di atas segalanya.
Baca: Geringra Ditawari 4 Menteri, Ini Jawaban Prabowo
Menurut Prabowo, sebagai penyokong Anies-Sandiaga, ia siap berkeliling Jakarta untuk kemenangan pasangan nomor urut tiga tersebut. Selain demi kemenangan Anies-Sandiaga, hal itu dilakukan Prabowo karena ingin membuktikan bahwa masih ada warga Jakarta yang memilih tanpa politik uang.
"Saya yakin Anies-Sandi baik dan sopan. Tugas kami memenangkan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno kalau mau menyelamatkan bangsa Indonesia," tutur Prabowo. Adapaun pasangan Anies-Sandiaga diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
FRISKI RIANA