TEMPO.CO, Jakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kembali blusukan ke kawasan langganan banjir. Sesampai di lokasi, Ahok menelusuri Jalan Pepaya, RT 12 RW 03, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dia bertemu dengan sejumlah penduduk dan melontarkan pertanyaan soal banjir.
Saat sedang menyapa warga Lenteng Agung, Ahok menyapa pedagang sayur yang tengah menjajakan dagangannya. Ahok bertanya tentang harga cabai yang terus melonjak naik. Bahkan, di sejumlah wilayah, harga cabai bisa menembus Rp 150 ribu per kilogram.
”Berapa harga cabai, Bu? Masih mahal ya? Katanya bisa sampai Rp 150 ribu per kilogram?” kata Ahok kepada pedagang sayur bernama Sunarti, 43 tahun, Jumat, 6 Januari 2017.
Sunarti pun membenarkan bahwa harga cabai masih mahal, khususnya jenis cabai rawit merah. “Harga cabai rawit merah yang bulat-bulat, namanya rawit Jawa, masih mahal, Pak. Tapi ini sudah agak turun. Kalau bawang juga sudah mulai turun,” ujarnya.
Sunarti mengatakan harga rawit merah saat ini mencapai Rp 120 ribu, cabai merah keriting Rp 40 ribu, dan bawang Rp 40 ribu. Mendengar keluhan tersebut, Ahok berjanji segera menyelesaikan program perkulakan bahan kebutuhan pokok, salah satunya di Pasar Induk Kramat Jati.
Baca: Ahok Minta Bantuan Ketua DPRD Pertahankan Pejabat
Namun Ahok meminta Sunarti dan masyarakat membuat akun rekening Bank DKI. Tujuannya, kata Ahok, agar pedagang kecil seperti Sunarti bisa mendapatkan gelontoran dana bantuan modal dari pemerintah. Setiap tahunnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengucurkan dana sebesar Rp 1 triliun.
”Saya tahu banget ini, orang Indonesia kalau enggak ada cabai sama bawang enggak bisa masak. Kalau daging kan sekarang sudah oke,” ujar Ahok.
LARISSA HUDA
