TEMPO.CO, Jakarta - Kabar yang menyebutkan bahwa suporter fanatik Persija Jakarta, The Jakmania, mendukung salah satu calon gubernur dibantah oleh sejumlah pengurus. Beberapa tokoh Jakmania menegaskan organisasi dengan warna kebesaran oranye itu tidak terlibat dukung-mendukung dalam pilkada.
"Kalau itu (mendukung calon terntentu) sebenarnya tidak boleh, ada AD/ART-nya," kata Tauhid Fery Indrasjarief, atau yang kerap disapa Bung Fery, mantan ketua sekaligus pendiri Jakmania, saat ditemui di acara Rabu Bersama, agenda salah satu calon Gubernur DKI, Rabu 4 Januari 2017.
Menurut Fery, kalau pun diirinya datang ke acara salah satu calon, hanya untuk bicara soal persepakbolaan, bukan menyatakan dukungan. "Kalau undangannya untuk menyatakan dukungan, saya tidak mau," ujar Fery.
Hal serupa juga dinyatakan oleh Rahmat Hidayat, koordinator Jakmania wilayah Pasar Minggu. "The Jak itu organisasi indenpenden, non-politis. Jadi untuk kegiatan yang berbau politik kami menjauh," ujar Rahmat.
Dia meminta kepada anggotanya agar tidak membawa-bawa nama Jakmania dalam kampanye. "Kalau mau kampanye pribadi, jangan pakai atribut," ucapnya. Rahmat juga berujar, dia sama sekali tidak mengarahkan anggotanya untuk mendukung calon tertentu. "Kami tidak ada pergerakan untuk mendukung siapapun," katanya.
Sebelumnya pada 14 Desember 2016, sekelompok orang yang mengaku sebagai Jakmania Kebagusan menyatakan mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. "Ini kandang Megawati (Megawati Sukarnoputri, Ketua Umum PDIP), tetapi kita akan menangkan Agus satu putaran," ucap Fauzan, yang mengaku sebagai koordinator wilayah The Jakmania Kebagusan.
Namun klaim tersebut dibantah Ferry dan Rahmat. Menurut mereka koordinator wilayah The Jakmania Kebagusan tidak ada. "Yang ada koorwil Pasar Minggu, Ragunan, Lenteng Agung, dan masih banyak lagi. Tetapi Kebagusan bukan koorwil," ucap Fery.
Demikian pula deklarasi dukungan yang disampaikan kepada calon yang sama di Lebak Bulus, Sabtu 22 Oktober 2016. Rahmat dan Fery mengatakan dukungan seperti itu sebetulnya tidak boleh.
mereka tidak menghalangi anggota Jakmania untuk memilih calon yang disukai. Namun Fery mengingatkan untuk tidak mengatasnamakan Jakmania, karena sudah ada AD/ART yang mengatur untuk itu. "Silakan sambut dan ramaikan kalau ada calon yang datang, tetapi jangan pakai atribut," kata Rahmat.
BRIAN HIKARI | KUKUH SW