TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 20 spanduk besar dan 70 spanduk kecil milik pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dirobek. Peraga kampanye itu berada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Hal ini tidak bisa dibiarkan. Merusak iklim damai yang kita bangun bersama-sama," kata Anies sambil memperlihatkan spanduk besar di dekat rumahnya yang disayat, pada Rabu pagi, 5 Desember 2017.
Pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga itu menyayangkan kejadian tersebut. Anies yang tinggal di Lebak Bulus ini tidak mengetahui pelakunya.
Menurut Anies, aksi perobekan spanduk terjadi saat malam tahun baru. Awalnya, dia dan timnya memilih mendiamkan. Namun sampai malam keempat, aksi itu terus berlangsung dan makin banyak spanduk yang dirusak.
"Kami merasa ini bukan kecelakaan, bukan orang iseng. Ini dikerjakan secara sengaja dan sistematis, serta dilakukan di lokasi tertentu. Kami berkesimpulan bahwa ini bukan keteledoran, bukan sebuah kebetulan," kata mantan Rektor Universitas Paramadina.
Uniknya, perobekan hanya terjadi di dua rukun warga (RW) yang berdekatan namun termasuk di kelurahan yang berbeda yakni Cilandak Barat dan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Lokasi kedua kelurahan hanya terpisah oleh Kali Grogol.
Dilihat dari robekannya, seperti menggunakan cutter. Bahkan ada spanduk besar yang dirobek dengan penuh sayatan pada bidang separuh ke bawah. "Terlihat pemotongannya sambil berjalan, lihat saja potongannya tidak rapi. Yang tidak dirobek adalah yang menempel di tembok." kata Anies.
Dia berharap Pilkada DKI Jakarta 2017 bisa berjalan dengan aman dan damai. "Kita membangun Jakarta sebagai kota yang beradab."
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengharapkan peran serta masyarakat dalam memberantas vandalisme. "Kepada masyarakat, mari bantu kalau Anda menyaksikan vandalisme, foto dan laporkan." kata Anies yang sedang mengumpulkan bukti-bukti dan bakal melaporkan ke polisi.
MARIA FRANSISCA | UWD