TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok warga Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, bersorak menolak kedatangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang sedang blusukan di wilayah itu, pada Senin sore, 2 Januari 2017.
"Tolak, tolak, tolak si Ahok. Tolak si Ahok sekarang juga," kata sekelompok masyarakat yang didominasi para pemuda dan anak kecil itu.
Sejak semula, mereka sudah bersiap-siap bersorak menolak kedatangan Ahok di sebuah gang. Namun hal itu urung dilakukan lantaran petugas pengawas pemilu pun mengingatkan mereka agar tidak melakukan penghadangan karena bisa dijerat pidana.
Akhirnya mereka merealisasikan keinginannya ketika Ahok sedang melayani wawancara di sebuah lapangan. Mereka berbondong-bondong datang, tapi berhasil ditahan oleh warga setempat yang mendukung calon urut nomor dua itu.
Ahok sebelumnya sempat menyadari kedatangan warga yang menolaknya. Ia tak berkomentar dan hanya menoleh sesaat, lalu kembali melayani permintaan foto.
Suhadi, warga RT 07, yang berada paling depan barisan kelompok penolak itu, mengatakan dia tidak melakukan penghadangan dan tetap mempersilakan Ahok untuk kampanye di tempat mereka. Ia juga membantah bila disebut ada yang mengorganisasi untuk menolak kedatangan Ahok.
"Kami spontan saja. Kami ikuti fatwa MUI yang mengatakan bahwa Ahok penista agama," ujar Suhadi.
FRISKI RIANA