TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara tim sukses Basuki-Djarot, Charles Honoris, mengatakan dana patungan yang dikumpulkan dari gala dinner untuk sementara dihentikan. Dana yang terkumpul untuk biaya kampanye pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat telah mencapai Rp 48 miliar per Senin, 19 Desember 2016.
"Sementara kegiatan gala dinner sudah kami stop karena kami akan berfokus untuk blusukan ke kampung-kampung untuk bisa dengar aspirasi," kata Charles di Rumah Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Desember 2016.
Charles menuturkan sumber lain pendanaan kampanye Basuki-Djarot berasal dari badan hukum swasta sebesar Rp 4,7 miliar dan partai politik pendukung sebesar Rp 200 juta. Tim kampanye juga menggelar gala dinner sebanyak 32 kali dengan mengumpulkan dana mulai Rp 500 juta hingga Rp 3 miliar. Menurut Charles, pertemuan tersebut selalu dihadiri Ahok dan 50-200 tamu.
"Patungan perseorangan menjadi sumber penerimaan utama dengan total Rp 18,5 miliar," ujar Charles.
Dari total seluruh dana kampanye yang dikumpulkan, tim pemenangan mencatat masih ada penerimaan dana sebesar Rp 24 miliar yang harus dilengkapi. Charles mengatakan ada beberapa formulir yang harus dilengkapi berdasarkan ketetapan Komisi Pemilihan Umum.
Charles mengatakan setiap uang yang masuk untuk dana kampanye harus diverifikasi melalui formulir yang dikirimkan ke Rumah Lembang, rumah pemenangan Basuki-Djarot. Setiap penyumbang harus menyertakan kartu tanda penduduk dan nomor pokok wajib pajak.
"Kami akan terus mengejar penyumbang yang bersangkutan untuk melengkapi data yang dibutuhkan agar dana itu segera bisa dipakai tim pemenangan," tutur Charles.
LARISSA HUDA