TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan, berencana membuat program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dual track. Menurut dia, jumlah perusahaan di Jakarta lebih banyak dibandingkan daerah lainnya. Karena itu, Anies ingin membuat Jakarta sebagai tempat pelatihan bagi murid SMK.
"Selama ini, di SMK, mereka magang-magangan. Itu akan kami ubah. Anak SMK cukup dua hari sekolah, tiga atau empat hari lainnya di perusahaan," kata Anies dalam debat kampanye calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang digelar Kompas TV di Djakarta Theater XXI, Jakarta, Kamis, 15 Desember 2016.
Baca Juga:
Anies merasa yakin banyak manfaat yang akan diraih siswa SMK dengan mengikuti pelatihan di perusahaan. "Bukan hanya untuk menurunkan angka pengangguran tapi juga ketersambungan pelatihan pendidikan dengan lapangan kerja," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Baca Juga: Mengapa Warga Ingin Gubernur Baru di Jakarta? Ini Survei LSI
Anies menambahkan, ia dan Sandiaga juga akan meningkatkan mutu guru untuk semua sekolah, tidak hanya sekolah tertentu. Selain itu, untuk memudahkan akses masyarakat terhadap pendidikan, Anies akan membuat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang akan mengkombinasikan KJP dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Kami akan memastikan KJP bukan hanya untuk anak sekolah saja tetapi juga anak yang putus sekolah. Pendidikan itu bukan hanya di sekolah, tapi seluruhnya. Salah satu masalah terbesar kita, hanya fokus ke sekolah. Apabila ini bisa dicapai, bukan hanya mutu sekolah yang meningkat, tetapi juga mutu pelayanan publik," tutur Anies.
Pasangan Anies, Sandiaga Uno mengatakan masalah yang dikeluhkan dunia usaha yakni banyak lulusan yang tidak siap pakai. "Saya dari dunia usaha. Setiap kami menerima calon tenaga kerja, harus training dulu 9-12 bulan," katanya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI