TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan citra calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kalah menarik dari penantangnya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan.
"Soal penampilan, Ahok kalah ganteng dari Anies dan Agus. Itu citra yang muncul dalam benak publik," kata Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardhi, di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis, 15 Desember 2016.
Dari citra penampilan, Agus dianggap paling menarik dan ganteng dengan raihan angka 86 persen, disusul Anies di urutan ke dua (77 persen), dan Ahok 71 persen.
Selain itu, dalam citra ramah dan santun, Kuskridho atau Dodi melihat prosentase Ahok juga lebih rendah dibandingkan Agus dan Anies. Di kategori ini, Anies paling unggul dengan angka 82 persen, Agus sebesar 78 persen dan Ahok hanya meraih 39 persen.
Kendati demikian, Ahok lebih unggul di lima kategori pertama dari citra seorang tokoh. Calon urut nomor dua itu unggul dalam citra pintar atau berwawasan luas, dengan angka 90 persen. Pesaingnya, Agus dan Anies masing-masing mendapat 81 dan 87 persen.
Untuk citra perhatian pada rakyat, Ahok unggul sebesar 67 persen. Sementara Agus dan Anies masing-masing mendapat 50 dan 63 persen. Kategori ketiga, yakni jujur, bisa dipercaya dan bersih dari korupsi, dipegang Ahok sebesar 63 persen. Adapun prosentase Agus dan Anies masing-masing 51 dan 57.
Untuk kategori tegas dan berwibawa, Ahok unggul dengan 83 persen, lalu diikuti Agus sebesar 78 persen, dan Anies sebanyak 68 persen. Kategori terakhir adalah yang mampu memimpin Jakarta. Ahok memimpin di angka 71 persen, sementara pesaingnya, Agus dan Anies hanya 55 dan 59 persen.
LSI juga memberikan pilihan mengenai sifat kepemimpinan yang harus dimiliki seorang calon gubernur. Kategori yang paling banyak dipilih oleh responden adalah calon yang jujur, bisa dipercaya, dan bersih dari korupsi, yakni sebanyak 41 persen pada Desember 2016. Sementara di posisi kedua adalah sifat mampu memimpin DKI sebesar 19 persen. Terakhir adalah perhatian kepada rakyat yang cenderung meningkat dari 14 persen pada November menjadi ke 20 persen pada Desember 2016.
Survei dilakukan dalam rentang 3-11 Desember 2016, dengan melibatkan 800 responden di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, dan memiliki toleransi kesalahan sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
FRISKI RIANA