TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno, mengatakan bahwa permasalahan lapangan kerja dan biaya hidup tidak pernah disentuh sama sekali oleh calon gubernur dan wakil gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
"Kalau kita lihat, banyak (warga Jakarta) yang tidak bahagia," kata Sandiaga dalam debat kampanye calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang digelar Kompas TV di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Desember 2016.
Karena itu, Sandiaga mengatakan, Jakarta menginginkan pemimpin yang baru. "Kalau capaian yang disampaikan Pak Basuki dan Pak Djarot begitu hebatnya, kami tidak akan ada di sini. Jakarta ingin pemimpin yang bisa menyatukan mereka, ingin pemimpin yang hadir untuk menciptakan lapangan kerja."
Selain itu, menurut Sandiaga, biaya hidup di Jakarta selama ini juga meningkat begitu tinggi. "Harga cabe Rp 85 ribu per kilogram di Pasar Ciracas. Harga bawang merah Rp 40 ribu per kilogram. Kalau (warga Jakarta) tidak ingin ada perbaikan, tidak mungkin Anies-Sandi ada di sini, pemimpin yang mempersatukan," ujarnya.
Calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan, mengatakan akan menjalankan tiga program utama, yakni lapangan kerja bagi seluruh warga, biaya kebutuhan hidup yang terjangkau, dan pendidikan sebagai eskalator. "Di sini, yang miskin makin miskin. Kenapa? Tidak ada pendidikan berkualitas yang membuat mereka naik kelas."
Hari ini, debat calon Gubernur DKI Jakarta kembali digelar. Malam ini, giliran Kompas TV yang mempertemukan ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk menjelaskan program unggulan mereka. Sayangnya, pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tak hadir.
Dalam debat kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut, hanya hadir pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Debat juga dihadiri oleh pendukung dari kedua pasangan calon tersebut.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
