TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia merilis hasil sigi tingkat kesukaan dan kualitas personal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Survei dilakukan setelah insiden Surat Al-Maidah yang melibatkan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dari tingkat popularitas, survei menunjukkan 100 persen responden sudah mengenal sosok Ahok. Namun hanya 54 persen yang menyatakan kesukaannya kepada calon inkumben tersebut.
Tepat di bawah Ahok, popularitas Agus Harimurti Yudhoyono berada di angka 98 persen. Calon nomor urut satu itu disukai sebanyak 66 dari 98 persen responden yang mengenalnya. Di urutan buncit, popularitas Anies Baswedan terpantau 95 persen. Namun tingkat kesukaan warga terhadap dirinya sejajar dengan Agus, yaitu di angka 66 persen.
"Dari tiga kandidat, Agus dan Anies lebih disukai oleh publik," kata Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis, 15 Desember 2016.
Untuk tren popularitas calon gubernur, Kuskridho melihatnya relatif sudah stabil. Popularitas Ahok mencapai 100 persen pada Mei-Juni 2016, turun 1 persen pada November dan kembali menjadi 100 persen pada Desember.
Tren popularitas Agus pada November 2016 sebesar 97 persen, dan hanya naik 1 persen. Sedangkan Anies dari 93 ke 95 persen pada November-Desember 2016. "Sedikit kenaikan popularitas Anies Baswedan," ujarnya.
Kuskridho alias Dodi melihat tren tingkat disukai calon gubernur mengalami perubahan. Misalnya, Ahok yang semula disukai sebanyak 72 persen pada Mei-Juni 2016 menurun tajam di angka 52 persen pada November 2016. Sebulan kemudian, tingkat disukainya naik 2 persen. Adapun tingkat kesukaan Agus dan Anies sama-sama berada di angka 67 persen pada November 2016, lalu relatif tak berubah karena hanya turun 1 persen pada Desember.
Survei dilakukan dalam rentang 3-11 Desember 2016, dengan melibatkan 800 responden di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dan memiliki toleransi kesalahan sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
FRISKI RIANA