TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Salahudin Uno, mendatangi kantor Pusat Oikoumene Jakarta. Mereka datang untuk memenuhi undangan dialog pilar - pilar kebangsaan.
"Kami datang full team berdua untuk menghormati undangan yang Bapak Ibu kirimkan. Kami merasa ini sebuah kehormatan dan kesempatan bagi kita untuk berdialog," kata Anies Baswedan di Kantor Pusat Oikoumene Jakarta, pada 14 Desember 2016.
Baca: Kakak Angkat Ahok, dari yang Berjilbab hingga Berjenggot
Anies menyampaikan pesan tentang kebangsaan yang dia tulis pada lima tahun lalu. "Judul pesannya yaitu 'Ini Soal Tenun Kebangsaan'. Pembukaannya seperti ini,’Republik ini tidak dirancang untuk melindungi minoritas. Republik ini tidak dirancang untuk melindungi mayoritas. Republik ini dirancang untuk melindungi setiap warga negara dan setiap anak bangsa
Anies lalu menjelaskan maksunya. "Pendiri republik ini selalu menggunakan istilah golongan. Golongan itu artinya kebhinekaan. Minoritas dan mayoritas itu ukuran. Golongan itu variasi, tidak hanya ukuran," kata Anies.
Simak: Timnas Vs Thailand, Perkiraan Pemain dan Fakta Penting Lain
Selain itu, dia mengatakan pendiri Republik Indonesia sangat jenius dalam menyatukan bangsa. "Kalau kita lihat republik ini multimayoritas. Keindahan republik ini, persatuan ini menurut saya keputusan jenius dari pendiri republik untuk menyepakati tiga hal utama, yaitu menyepakati satu bangsa, itu luar biasa. Yang kedua, menyepakati satu tanah ai. Tapi yang paling jenius menyepakati satu bahasa bersama dan bahasa yang dipilih bukan bahasa yang komposisi etniknya paling banyak," kata Anies.
ANDI GUNAWAN