TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melihat kemiskinan di Ibu Kota sudah turun menurun, dari generasi ke generasi berikutnya. Dia menilai, kemiskinan itu terjadi lantaran warga Jakarta belum mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
"Kenapa yang kaya bisa dapat pekerjaan bagus? Karena sekolahnya tuntas, bagus, sehingga pekerjaan bagus. Sekolah bagus dan tuntas, harganya mahal. Jadi orang yang makmur, kirim anak ke sekolah bagus, lulus bagus, kerjanya bagus," kata Anies kepada warga Jalan Kebon Jeruk XIX, Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu, 11 Desember 2016.
Anies menuturkan, selama ini dia melihat kalangan miskin mengirimkan anaknya bersekolah di tempat yang tidak bermutu. Lalu yang kerap terjadi adalah anak tersebut sekolahnya putus di tengah jalan. Kemudian jadi pengangguran.
"Terus kawin, rumah tangga miskin, punya anak dikirim ke sekolah tidak bermutu, putus sekolah, kawin lagi. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin karena sekolahnya tidak bermutu," kata dia.
Dia juga mengungkapkan, sewaktu Indonesia sudah merdeka, 95 rakyatnya buta huruf dan miskin. Biasanya, dia melanjutkan, orang yang buta huruf sudah pasti miskin.
Yang membuat mereka sejahtera, kata Anies, adalah pendidikan. Sebab itu, untuk memutus rantai kemiskinan, Anies pun berencana memperbaiki kualitas pendidikan yang merata bagi semua kalangan, melalui program pendidikan gratis, berkualitas, dan tuntas.
Bila hanya sebagian kalangan yang merasakan pendidikan berkualitas, lanjut dia, ketimpangan akan terus terjadi. "Pendidikan adalah eskalator. Saya mau membuat Jakarta tidak lagi, dalam jangka panjang ada ketimpangan. Caranya jadikan pendidikan eskalator massal. Naik kelas tuh," ujarnya.
Lain hal dengan calon gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Menurut calon inkumben itu, masyarakat kelas bawah tidak bisa naik level karena belum memadainya infrastruktur di Jakarta.
"Banyak orang miskin itu, bukan dia nggak rajin, bukan dia nggak jujur, tetapi infrastruktur kita tidak menolong dia untuk naik," kata Ahok di Sunlake Hotel, Sunter, Jakarta Utara, Minggu, 11 Desember 2016.
Ahok pun berkeinginan untuk membangun banyak perumahan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan tidak punya tempat tinggal, untuk bisa memiliki rumah semurah mungkin.
Dia akan mensubsidi perumahan tersebut, sehingga orang berpenghasilan rendah sekali pun bisa mencicilnya. Selain itu, Ahok juga akan mensubsidi sejumlah kebutuhan bahan pokok dan transportasi untuk menekan biaya hidup mereka.
FRISKI RIANA