TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, I Gusti Putu Artha, mengaku menemukan puluhan simpatisan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tidak terdaftar di situs resmi Komisi Pemilihan Umum Jakarta.
"Silakan buka handphone anda dan cek nama anda, apakah sudah masuk di KPU atau belum," kata Putu saat berdialog dengan simpatisan Ahok-Djarot di Rumah Lembang, Kamis, 8 Desember 2016.
Putu kemudian menyortir pemilih yang telah masuk website resmi KPU Jakarta. Ia meminta simpatisan yang belum terdaftar angkat tangan. Lalu, Putu menghitung total simpatisan yang belum masuk situs resmi KPU mencapai 78 orang di hari itu.
Dia menduga masih banyak pemilih yang telah ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT), tapi tak masuk dalam daftar pemilih di situs resmi KPU Jakarta. Dia juga sempat menemukan beberapa kasus lain. "Kemarin, saya juga menemukan ada orang yang masuk DPT, tapi ternyata tinggal di Riau," ujar dia.
Seorang pria bernama Maulana asal Cengkareng, Jakarta Barat, juga mengaku kehilangan suaranya. Kata dia, keluarganya telah masuk DPT. "Namun, saat dicek, nama saya dan keluarga di situs resmi KPU Jakarta hilang," ucap Maulana.
Putu berjanji akan menyelesaikan masalah ini dan meminta kejelasan dari KPU Jakarta. Dia juga tak segan untuk melapor ke polisi jika ditemukan tindak pidana. Sejauh ini, Putu menyarankan pendukung Ahok mendatangi RW setempat untuk meminta dimasukkan dalam DPT dan di situs resmi KPU Jakarta.
"Kalau tidak diberi DPT, maka akan kami pidanakan," kata Putu diikuti seruan pendukung. Belum ada keterangan dari Ketua KPU Jakarta terkait dengan temuan ini. Pihaknya belum merespons konfirmasi melalui telepon selulernya.
AVIT HIDAYAT