TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama, tak terlalu khawatir dengan hasil survei terbaru dari Charta Politika, Selasa, 29 November 2016. Survei itu menunjukkan adanya penurunan elektabilitas drastis dari Basuki dengan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, hingga di angka 28,9 persen.
Angka ini menempatkan mereka di posisi kedua, di bawah pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan persentase 29,5 persen.
"Ya enggak apa-apa. Makanya berarti orang partai politik sama relawan perlu kerja lebih keras lagi," kata Ahok, sapaan akrab Basuki, saat ditemui di posko pemenangan di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 29 November 2016.
Baca: Survei Charta Politika: Elektabilitas Agus Ungguli Ahok
Meskipun begitu, Ahok mengaku belum mempunyai strategi meningkatkan elektabilitasnya. Ia menyerahkan sepenuhnya strategi itu kepada tim suksesnya. Ia pun enggan berkomentar tentang validitas survei Charta Politika itu.
Namun ia mengaku terbantu dengan banyaknya survei yang mengukur tingkat elektabilitas para pasangan calon. "Minimal, kalau lembaga survei begitu banyak, saya hemat duit, enggak usah bayar lembaga survei," ujar Ahok sambil sedikit tersenyum.
Selain menempatkan Agus-Sylviana di posisi pertama dan Ahok-Djarot di posisi dua. Survei itu menunjukkan elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno ada di posisi tiga dengan 26,7 persen. Adapun yang belum menentukan pilihan sebanyak 14,9 persen.
Meski Agus ada di posisi teratas, elektabilitasnya masih imbang dengan calon lain. "Karena masih di angka margin of error," tutur Yunarto Wijaya, Direktur Charta Politika, saat mengumumkan hasil survei hari ini.
Yunarto mengatakan pengumpulan data survei dilakukan pada 17-24 November 2016 melalui wawancara tatap muka dengan jumlah sampel sebanyak 733 responden. Metode yang digunakan acak bertingkat dengan margin of error 3,5 persen.
EGI ADYATAMA | DEVY ERNIS