TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil gubernur Sandiaga Uno hari ini mengunjungi Kelurahan Bale Kambang, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis, 24 November 2016. Di sana ia bertemu penduduk, salah satunya bernama Nurjanah.
Nurjanah mempertanyakan majelis taklim yang belakangan tidak diperhatikan oleh pemerintah. Mendengar pertanyaan tersebut Sandiaga mengaku teringat kembali telepon dari kerabatnya yang juga mantan gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo alias Foke.
Baca: Polri: Demo Tak Dilarang tapi Hak Warga Lainnya Dihormati
”Majelis taklim harus dijaga. Jangan sampai mereka nggak diopeni," kata Sandiaga, mengulang percakapan telepon itu. Foke, kata Sandiaga, lalu melanjutkan kalimatnya. "Revolusi mental dan nawacita itu bisa dikawal melalui majelis taklim."
Foke, kata Sandiaga, pertama kali menelpon sekitar 2-3 bulan lalu. Saat itu ia tengah mempersiapkan diri dan mencari pasangan untuk mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017. "Kemarin saya diingatkan oleh sepupu tentang pembicaraan (dengan Foke) tersebut," kata Sandiaga.
Simak: Isu Makar, Wiranto: Pemerintah Siap Kemungkinan Terburuk
Sandiaga di sana kemudian membuka rahasia. Ia membatalkan rencana untuk mengikuti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012 karena merasa tak enak hati berkompetisi dengan pamannya sendiri itu. Pemilihan saat itu berhadapan antara Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. "Tidak mungkin saya berseberangan (dengan Foke)," kata Sandiaga.
MARIA FRANSISICA | MS