Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suara Mayoritas, KPU Brebes Maksimalkan Pemilih di Desa

Editor

Mustafa moses

image-gnews
Sejumlah petani saat memanen bawang merah, di desa Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (29/12). Harga bawang merah saat ini  mengalami penurunan harga secara drastis Rp 8 ribu per kilogram dari Rp. 20ribu per kilogram. TEMPO/Imam Sukamto
Sejumlah petani saat memanen bawang merah, di desa Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (29/12). Harga bawang merah saat ini mengalami penurunan harga secara drastis Rp 8 ribu per kilogram dari Rp. 20ribu per kilogram. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.COBrebes - Komisi Pemilihan Umum Brebes membidik masyarakat yang sudah memiliki hak pilih di daerah pedalaman. Sebab, daerah pedalaman saat ini masih jarang tersentuh sosialisasi oleh penyelenggara pemilu. “Ini sekaligus untuk meningkatkan partisipasi pemilih di daerah perdesaan,” ujar Ketua KPU Brebes Muamar Riza Pahlevi, Ahad, 20 November 2016.

Menurut Riza, pemilih Brebes di wilayah perdesaan masih cukup tinggi. Jumlahnya sekitar 60 persen dari jumlah total pemilih yang ada. Beberapa daerah yang masuk kategori perdesaan berada di wilayah Brebes Tengah dan Selatan, antara lain di Kecamatan Salem, Kecamatan Ketanggungan, Sirampog, dan Banjarharjo.

Pada Jumat akhir pekan lalu, KPU Brebes menggelar sosialisasi di Dukuh Jalawastu, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan. Letak Dukuh Jalawastu berada sekitar 50 kilometer dari pusat kota, atau bisa ditempuh dengan waktu 2,5 jam. Penduduk di Jalawastu merupakan masyarakat adat yang masih memegang teguh prinsip-prinsip yang mereka anut. Akses jalan yang rusak dan naik-turun perbukitan membuat wilayah tersebut sulit dijangkau.

Sosialisasi ke wilayah pedalaman semacam itu, kata Riza, perlu dilakukan untuk memberi pengetahuan tentang calon pemimpin yang akan masyarakat pilih. Sebab, meski partisipasi penduduk di perdesaan dalam pemilihan umum cukup tinggi, banyak dari mereka yang belum mengetahui calon pemimpinnya. “Kalau partisipasi pemilih di desa lebih tinggi dibanding dengan calon pemimpin di perkotaan,” tuturnya.

Kekhawatiran KPU Brebes ini terbukti ketika sejumlah warga Jalawastu tak bisa menjawab pertanyaan jumlah dan siapa calon bupati mereka. Salah seorang warga, Damah, 50 tahun, mengaku hanya tahu calon bupatinya adalah Idza priyanti dan Narjo. Padahal, selain Idza-Narjo, yang merupakan calon inkumben, calon lainnya adalah Suswono dan Akhmad Musttaqin. “Saya tahunya cuma Ibu Idza sama Narjo,” kata Damah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Stiker dan poster bergambar Idza dan Narjo memang bertebaran di rumah-rumah warga. Sebaliknya, gambar pasangan Suswono-Akhmad Musttaqin tidak ada sama sekali.

Pemangku adat Jalawastu, Dastam, mengatakan, dari 120 keluarga di dukuh tersebut, terdapat 242 penduduk yang sudah memiliki hak pilih. Selama ini, kata dia, informasi yang mereka dapatkan mengenai pilkada masih sangat minim. “Jadi kedatangan KPU ke sini ini sangat membantu kami,” tuturnya.

Di sisi lain, saat ini banyak warga Jalawastu yang belum melakukan perekaman untuk e-KTP. Sebab, jarak dari dukuh ke kantor Kecamatan Ketanggungan cukup jauh. Kondisi ini dikhawatirkan membuat warga setempat tidak bisa menyalurkan hak pilih pada Pilkada 2017. “Tapi dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Brebes sudah mulai jemput bola ke sini. Untuk sementara bisa menggunakan surat keterangan sebagai pengganti e-KTP,” ucapnya.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemacetan Parah di Jalur Pejagan-Bumiayu, Polisi: Sudah Ada Rekayasa Lalu Lintas

1 Juni 2023

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Kemacetan Parah di Jalur Pejagan-Bumiayu, Polisi: Sudah Ada Rekayasa Lalu Lintas

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Komisaris Besar Agus Suryo Nugroho mengatakan pihaknya telah menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan.


BPJS Kesehatan Uji Skema Sharing Iuran di Brebes

27 Juli 2022

BPJS Kesehatan Uji Skema Sharing Iuran di Brebes

SSI memungkinkan Pemerintah Daerah untuk membantu pembiayaan iuran peserta mandiri dengan alokasi yang disesuaikan dengan kemampuan finansial daerah.


Cerita Anggota Khilafatul Muslimin yang Pemimpinnya Ditahan Polisi

17 Juni 2022

Dua orang tokoh Khilafatul Muslimin saat tiba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Ahad, 12 Juni 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis'
Cerita Anggota Khilafatul Muslimin yang Pemimpinnya Ditahan Polisi

Berawal dari konvoi motor yang viral di Brebes, anggota Khilafatul Muslimin di Brebes ini mulai berurusan dengan polisi. Empat hari diperiksa polisi.


Wisata Sejarah ke Museum Mini Fosil Purba Bumiayu

13 Juli 2019

Fosil hewan purba koleksi Museum Mini Purbakala Bumiayu - Tonjong (Buton) di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani
Wisata Sejarah ke Museum Mini Fosil Purba Bumiayu

Museum Mini Fosil Purba Bumiayu terletak di Jalan KH Ahmad Dahlan, Desa Kalierang, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah.


Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

Selain fosil manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.


Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

Temuan fosil manusia purba tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi.


Polisi Tahan Petani Bawang Subkhan atas Dugaan Penganiayaan

20 Maret 2019

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (kiri) bertemu dengan petani bawang merah, Subkhan di Brebes, 11 Februari 2019. Aksi Muhammad Subkhan yang sempat menangis saat menceritakan kondisi petani bawang merah di Brebes sempat menyita perhatian publik. Instagram/@Sandiuno
Polisi Tahan Petani Bawang Subkhan atas Dugaan Penganiayaan

Petani bawang Subkhan ditahan sejak Selasa, 19 Maret 2019.


Dituduh Drama Sandiaga - Petani Bawang, Timses: Ekonomi Sulit

13 Februari 2019

Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, bertemu dengan petani bawang bernama Subhan di Brebes. Instagram.com/@Sandiuno
Dituduh Drama Sandiaga - Petani Bawang, Timses: Ekonomi Sulit

Timses Sandiaga mengatakan ekonomi memang sedang sulit makanya ada petani bawang curhat ke calon wakil presiden ini.


Dicurhati Petani Bawang Brebes, Ini Janji-janji Sandiaga Uno

27 Oktober 2018

Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, bernyanyi dalam acara Dialog Kepemimpinan Milenial di Tegal, Jawa Tengah, Kamis, 25 Oktober 2018. Dialog bertema mengembangkan diri, memajukan negeri, dan membela NKRI tersebut untuk memberikan dukungan pemenangan kepada calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi. ANTARA/Oky Lukmansyah
Dicurhati Petani Bawang Brebes, Ini Janji-janji Sandiaga Uno

Sandiaga Uno berjanji akan membuat hubungan antara lembaga penampung hasil panen dengan para petani yang diklaimnya sukses diterapkan di DKI Jakarta.


Tanggul Sungai Cisanggarung Jebol, Jalur Pantura Brebes Lumpuh

23 Februari 2018

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Tanggul Sungai Cisanggarung Jebol, Jalur Pantura Brebes Lumpuh

Tanggul Sungai Cisanggarung, Brebes jebol mengakibatkan ribuan rumah di belasan desa di Kecamatan Losari, Brebes terendam, Jumat, 23 Februari 2018.