TEMPO.CO, Brebes - Komisi Pemilihan Umum Brebes membidik masyarakat yang sudah memiliki hak pilih di daerah pedalaman. Sebab, daerah pedalaman saat ini masih jarang tersentuh sosialisasi oleh penyelenggara pemilu. “Ini sekaligus untuk meningkatkan partisipasi pemilih di daerah perdesaan,” ujar Ketua KPU Brebes Muamar Riza Pahlevi, Ahad, 20 November 2016.
Menurut Riza, pemilih Brebes di wilayah perdesaan masih cukup tinggi. Jumlahnya sekitar 60 persen dari jumlah total pemilih yang ada. Beberapa daerah yang masuk kategori perdesaan berada di wilayah Brebes Tengah dan Selatan, antara lain di Kecamatan Salem, Kecamatan Ketanggungan, Sirampog, dan Banjarharjo.
Pada Jumat akhir pekan lalu, KPU Brebes menggelar sosialisasi di Dukuh Jalawastu, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan. Letak Dukuh Jalawastu berada sekitar 50 kilometer dari pusat kota, atau bisa ditempuh dengan waktu 2,5 jam. Penduduk di Jalawastu merupakan masyarakat adat yang masih memegang teguh prinsip-prinsip yang mereka anut. Akses jalan yang rusak dan naik-turun perbukitan membuat wilayah tersebut sulit dijangkau.
Sosialisasi ke wilayah pedalaman semacam itu, kata Riza, perlu dilakukan untuk memberi pengetahuan tentang calon pemimpin yang akan masyarakat pilih. Sebab, meski partisipasi penduduk di perdesaan dalam pemilihan umum cukup tinggi, banyak dari mereka yang belum mengetahui calon pemimpinnya. “Kalau partisipasi pemilih di desa lebih tinggi dibanding dengan calon pemimpin di perkotaan,” tuturnya.
Kekhawatiran KPU Brebes ini terbukti ketika sejumlah warga Jalawastu tak bisa menjawab pertanyaan jumlah dan siapa calon bupati mereka. Salah seorang warga, Damah, 50 tahun, mengaku hanya tahu calon bupatinya adalah Idza priyanti dan Narjo. Padahal, selain Idza-Narjo, yang merupakan calon inkumben, calon lainnya adalah Suswono dan Akhmad Musttaqin. “Saya tahunya cuma Ibu Idza sama Narjo,” kata Damah.
Stiker dan poster bergambar Idza dan Narjo memang bertebaran di rumah-rumah warga. Sebaliknya, gambar pasangan Suswono-Akhmad Musttaqin tidak ada sama sekali.
Pemangku adat Jalawastu, Dastam, mengatakan, dari 120 keluarga di dukuh tersebut, terdapat 242 penduduk yang sudah memiliki hak pilih. Selama ini, kata dia, informasi yang mereka dapatkan mengenai pilkada masih sangat minim. “Jadi kedatangan KPU ke sini ini sangat membantu kami,” tuturnya.
Di sisi lain, saat ini banyak warga Jalawastu yang belum melakukan perekaman untuk e-KTP. Sebab, jarak dari dukuh ke kantor Kecamatan Ketanggungan cukup jauh. Kondisi ini dikhawatirkan membuat warga setempat tidak bisa menyalurkan hak pilih pada Pilkada 2017. “Tapi dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Brebes sudah mulai jemput bola ke sini. Untuk sementara bisa menggunakan surat keterangan sebagai pengganti e-KTP,” ucapnya.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ