TEMPO.CO, Jakarta - Usia perempuan itu sudah 65 tahun. Jalannya tertatih-tatih. Dia datang ke Rumah Lembang Menteng, Jakarta Pusat untuk memberi dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, calon inkuben dalam Pilkada DKI 2017.
"Saya solat 24 rakaat setiap hari untuk mendoakan Pak Ahok jadi Gubernur DKI Jakarta kembali,” kata perempuan yang mengaku bernam Nurul itu, Senin, 21 November 2016. “Bahkan, saya sudah 118 hari berpuasa sampai hari ini."
Nurul mengaku tinggal di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Ia menolak menyebut nama lengkapnya. Bahkan ia sempat menolak ketika diwawancarai oleh awak media. "Ibu enggak mau terkenal," katanya.
Baca: Kapolri Jamin Berkas Ahok Rampung Dua Pekan
Di atas panggung di Rumah Lembang, Nurul mengatakan, kasus hukum yang menjerat Ahok adalah ulah orang-orang tertentu yang tidak menyukai calon inkumben itu. Sebab dia yakin ucapan Ahok tentang Surat Al Maidah bukan bentuk penistaan agama. “Untuk kelancaran langkah Ahok, Saya puasa sampai 15 Februari, baru istirahat," kata Nurul.
Nurul mengatakan Jakarta membutuhkan pemimpin yang berani seperti Ahok. Meskipun sekarang Ahok terjerat kasus, ia yakin Ahok akan terpilih kembali menjadi gubernur. Apalagi dia menilai, polisi menetapkan Ahok sebagai tersangka karena ada tekanan dari pihak-pihak tertentu.
Baca: Partai Pendukung Ahok Enggan Percayai Hasil Survei
Nurul pun menganalogikan Ahok seperti Nabi Yusuf. "Dari pada bakar lumbung padi lebih baik tangkap tikusnya. Itu yang kita takuti dia ditahan. Tapi kalau dia ditahan, dia seperti Nabi Yusuf. Dia akan keluar jadi wakil presiden, kalian tahu gak," kata Nurul.
LARISSA HUDA