TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Prasetio Edi Marsudi mengatakan timnya telah siap menghadapi debat kandidat secara terbuka dengan pasangan calon lain. Menurut dia, sebagai pasangan calon inkumben, tidak perlu ada persiapan ekstra sebab warga DKI Jakarta sudah melihat kinerja Ahok-Djarot.
"Kalau yang kami persiapkan, Pak Ahok dan Pak Djarot sebagai petahana (inkumben), seperti yang dilakukan saat blusukan, dia melihat lagi, mengevaluasi lagi," kata Prasetio di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 21 November 2016.
Dari blusukan itu, Prasetio menyebutkan baik Ahok dan Djarot akan saling evaluasi apakah pesan dan kinerjanya sampai kepada masyarakat. Terlebih yang menyangkut soal anggaran, Ahok dan Djarot juga dalam masa kampanye ini bisa melihat apakah dana yang dikucurkan setara dengan apa yang dikerjakan oleh anak buahnya.
Selain itu, untuk menghadapi debat kandidat nanti Ahok dan Djarot juga mempelajari masalah yang disampaikan oleh masyarakat saat blusukan. Dari keluhan itu, pasangan calon nomor urut dua itu akan menyusun strategi dalam pemecahannya.
"Misalnya jalan, got, kali, banyak hal lainnya. Intinya, Ahok-Djarot harus tersentuh oleh masyarakat. Biar masyarakat tahu," kata Prasetio.
Untuk menghadapi pasangan calon lain saat debat kandidat nanti, Prasetio enggan bocorkan strateginya. Sejauh ini, kata dia, Ahok-Djarot terus menjalin komunikasi dengan rekan-rekan di partai politik, pendukung, dan relawan.
"Tapi kami kan enggak boleh tebuka juga (soal strategi). Enggak terbuka saja dicontoh (pasanga calon lain), apa lagi kalau terbuka," ujar Prasetio.
Komisi Pemilihan Umum menjadwalkan tiga kali debat kandidat sebelum berlangsungnya pemilihan pada Februari 2017 mendatang.
LARISSA HUDA