TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan sebagai partai pengusung calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Golkar menyerahkan penanganan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok kepada aparat penegak hukum.
Setya mengatakan sikap itu juga disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam konsolidasi tertutup sore ini.
“Untuk masalah hukum, kami serahkan ke pihak-pihak yang berwenang. Itu yang kami lakukan bersama dengan Bu Mega,” kata Novanto di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Minggu, 20 November 2016.
Setya menambahkan, partainya tetap mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam pilkada DKI Jakarta 2017.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan hal senada. Ia mengatakan sikap partainya tetap mendukung Ahok dan Djarot. Kasus yang menyeret Ahok menjadi tersangka, PDIP memilih mematuhi aturan hukum. “Komitmen jalur hukum dikedepankan,” katanya.
Persoalan Ahok belum juga mereda saat kepolisian memutuskan tidak menahan Ahok meski berstatus tersangka. Keputusan itu memicu masyarakat berencana kembali menggelar demonstrasi pada 2 Desember 2016.
Hasto mengatakan pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan rencana demonstrasi tersebut. PDIP tetap konstitusional menanggapi rencana aksi bela Islam jilid III itu. “Demo kami percayakan ke pemerintah sepenuhnya,” ujarnya.
Tim pemenangan Ahok dan Djarot, Nusron Wahid, mengatakan urusan demonstrasi tidak berkaitan dengan upaya partai politik dalam mendukung pasangan tersebut. Menurut dia, sejak awal partai-partai pendukung tetap utuh menyuarakan Ahok dan Djarot.
DANANG FIRMANTO