TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak mempermasalahkan masih ada pihak yang menolaknya menjadi gubernur pada 2017 nanti. Soal kelompok penolak blusukan, Ahok mengaku telah menyerahkan kasus itu kepada pihak berwenang.
Ahok meyakini kelompok masyarakat yang menolaknya itu bukanlah penduduk yang ia kunjungi. Ahok menuturkan, dirinya tidak mau ambil pusing pasalnya dalam pemilihan gubernur ini tidak harus seratus persen memilih pasangan Basuki dan Djarot Saiful Hidayat.
"Lagi pula, syarat jadi gubernur kan 50 persen plus 1. Kami enggak mungkin bisa seratus persen," kata Ahok di Rumah Lembang, Senin, 14 November 2016.
Mulai hari ini, selama tidak berkantor di Balai Kota Jakarta, Ahok akan membuka kesempatan bagi warga Jakarta atau sekitarnya untuk bertemu dirinya. Mereka diperbolehkan menyampaikan masukkan, aduan, atau dukungan.
Menurut Ahok, masih banyak masyarakat yang tidak puas dengan pengaduan yang disampaikan lewat pesan singkat kepada dirinya. Jika ingin menyampaikan aduan secara langsung, kebanyakan dari mereka tidak sabar menunggu hingga Februari nanti. Aduan tersebut nantinya akam disampaikan ke Balai Kota.
Ahok tidak menutup kemungkinan untuk tetap blusukan ke tengah masyarakat dalam rangka mengisi masa cuti kampanye hingga Februari 2017. Setelah menerima aduan dari pukul 08.00-10.00 WIB, jika memungkinkan Ahok akan turun ke masyarakat.
"Kalau ada penolakan kita liat saja, ini orang lokal atau orang dalam. Kan kami bisa lapor polisi tangkapi. Juga orang yang menghalangi kami kampanye," ujar Ahok.
LARISSA HUDA