TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI) Dendi Susianto mengatakan elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, merosot di urutan ketiga. Pasangan Ahok-Djarot memiliki tingkat elektabilitas sebesar 24,6 persen.
Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni melejit ke posisi teratas, yakni sebesar 27,6 persen. Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di urutan kedua dengan 25,9 persen. Namun ada 21,9 responden yang belum menyatakan pilihannya.
Dendi menilai tim Ahok-Djarot tidak begitu solid bekerja untuk menaikkan elektabilitas pasangan tersebut. “Efektivitas tim Ahok sudah tidak banyak lagi bergerak,” ucapnya di Jakarta, Senin, 14 November 2016.
Baca: Hadang Djarot Blusukan, Warga Sawah Besar Blokade Jalan
Menurut Dendi, pemilih di Jakarta rasional. Ia menilai berbagai kasus yang mendera Ahok menyebabkan elektabilitas Ahok menurun, misalnya kasus reklamasi Jakarta dan, yang terakhir, dugaan penistaan agama. Meski begitu, ujar dia, potensi terpilihnya tiga pasangan itu masih sama-sama kuat dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017.
Dendi menuturkan pihaknya telah menggelar survei terhadap 1.200 orang yang tersebar di 6 kota, 40 kecamatan, dan 120 kelurahan di Jakarta. Survei dilakukan pada 25 Oktober-3 November 2016. Tingkat margin error-nya sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca: Survei Lembaga Sinergi Data: Elektabilitas Ahok-Djarot Turun
Meski tingkat elektabilitas Ahok menurun, popularitasnya masih di urutan teratas, yaitu sebesar 94,6 persen. Sedangkan popularitas Agus Harimurti berada di urutan kedua sebesar 84,3 persen, disusul Anies dengan 80,7 persen.
Sementara itu, untuk pasangan calon wakil gubernur, posisi Djarot masih paling tinggi, yaitu sebesar 71,6 persen. Urutan kedua ditempati Sandiaga dengan 69,5 persen, disusul Sylviana dengan 61,4 persen.
DANANG FIRMANTO