TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan akan memperhatikan nasib guru honorer di Jakarta. "Kami tahu kondisi itu tidak mudah, tapi insya Allah menjadi prioritas sambil mengerjakan tata kelola yang benar," kata Anies menjawab pertanyaan seorang wanita yang berprofesi sebagai pengajar honorer sejak 2002 di Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat, Senin, 7 November 2016.
Anies mengatakan pengangkatan guru honorer sebagai pegawai tetap harus dilihat dari kebutuhan lantaran masalahnya tidak sederhana. Menurut data yang dia peroleh saat masih memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada peningkatan sekitar sepuluh kali lipat jumlah tenaga pengajar honorer di seluruh Indonesia. "Data honorer tahun 2000, jumlahnya sekitar 84 ribu. Sekarang jumlahnya 820 ribu, sementara jumlah siswa tidak bertambah," ucapnya.
Menurut Anies, peningkatan jumlah pengajar honorer salah satunya disinyalir terjadi saat momen pemilihan kepala daerah. Ia menduga perekrutan itu terjadi karena mereka dijanjikan akan diangkat sebagai pengajar tetap oleh calon kepala daerah tersebut. Padahal yang bisa mengangkat mereka menjadi pegawai tetap adalah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Kendati begitu, Anies mengatakan sebetulnya ada beberapa tempat yang memang membutuhkan tenaga honorer. Misalnya, dia menyebutkan, tempat pendidikan yang tidak memiliki guru sehingga merekrut pengajar honorer. Karena itu, dia mengimbau agar para pengajar honorer mengetahui bahwa pengangkatan itu tidak harus menjadi pegawai tetap. "Tapi bisa membuat kebutuhan terpenuhi. Saya tidak mau asal janji," ujarnya.
Selain masalah nasib guru honorer, sejumlah warga mempertanyakan rencana Anies menyejahterakan para guru pendidikan anak usia dini. Mereka juga berharap agar biaya PAUD digratiskan jika Anies terpilih sebagai gubernur.
Calon gubernur nomor urut tiga itu menyampaikan akan memberikan bantuan khusus untuk pengajar PAUD. Sebab, kata Anies, dalam peraturan perundang-undangan, mereka tidak disebut sebagai guru. Namun mereka punya peran penting dalam proses pendidikan dasar anak. "Jadi kami ingin guru PAUD dapat perhatian," tutur Anies.
FRISKI RIANA