TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno akan menjadikan program pengelolaan sampah sebagai salah satu program utamanya bersama Anies Baswedan untuk mendukung pelestarian lingkungan Ibu Kota.
"Bank Sampah Malaka Sari kurang mendapatkan perhatian. Saya berjanji akan memberikan perhatian khusus terhadap kegiatan seperti ini," kata Sandiaga saat menyambangi Bank Sampah Malaka Sari di Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 7 November 2016.
Baca juga:
Sandiaga mengatakan, program pengelolaan sampah merupakan salah satu solusi dari masyarakat untuk menanggulangi banjir. "Saya berkomitmen, karena permasalahannya terkait dengan lingkungan, ada suatu perubahan pola pikir, mengelola sampah sebagai suatu terobosan," ujarnya.
Menurut Sandiaga, dengan masyarakat melakukan pemilihan sampah dan diserahkan ke bank sampah untuk dikelola, akan meningkatkan perekonomian serta melestarikan lingkungan. "Ke depannya teman-teman dari PPSU (penanganan prasarana dan sarana umum) dilatih menjadi pengusaha sampah dan menjadi pencipta lapangan pekerjaan," katanya.
Sandiaga menjelaskan, barang-barang daur ulang tersebut dapat dijadikan barang yang memiliki nilai ekonomi. "Ini bisa dijual ke perusahaan bersangkutan (yang produknya didaur ulang) untuk program CSR. Kalau nilainya suvenir, bisa dijual dengan harga tinggi," katanya.
Dalam kesempatan mengunjungi Bank Sampah Malaka Sari, Sandiaga mengatakan, mendapatkan ilmu baru mengenai pengelolaan sampah. Dia juga membeli payung yang dibuat dari plastik kemasan daur ulang. "Ini baik, bisa menjadi kawasan percontohan (pengelolaan sampah)," ucapnya.
Sandiaga menargetkan, di setiap kelurahan di Jakarta, nantinya akan miliki empat hingga lima tempat pengelolaan sampah. "Program pemberdayaan sampah, kuncinya menularkan ke tempat lain, saya ingin bank sampah bisa menjadi gerakan di seluruh Jakarta," katanya.
CHITRA PARAMAESTI