TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengunjungi Ketua Rukun Tetangga 01 RW 07 Sukabumi Utara, Rawabelong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Saat ini, Ketua RT bernama Dayat itu dirawat di Rumah Sakit Siloam, Jakarta Barat, setelah menjadi sasaran pemukulan ketika Ahok blusukan di wilayahnya kemarin.
"Hasil scan tidak begitu mengkhawatirkan. Besok dia sudah bisa pulang," kata Ahok di RS Siloam, Kamis, 3 November 2016.
Baca juga:Kampanye Ahok di Kebon Jeruk Dihadang Demonstran
Ahok menuturkan Dayat dikeroyok 12 orang. Dayat, kata Ahok, tidak mengenal satu pun orang yang terlibat dalam insiden pengeroyokan kemarin. "Yang menggebuk itu bukan orang kampung dia," ujar Ahok.
"Kata dia, saya kan harus terima, dong. Kampanye kan bebas terdaftar di KPU (Komisi Pemilihan Umum), kok," kata Ahok.
Baca: Pemukulan Dayat versi Ketua Sanggar Si Pitung
Ahok menilai tindakan kelompok penolak dirinya itu sudah masuk kategori penganiayaan. Menurut dia, kejadian tersebut terekam foto dan video dari media dan warga setempat. Untuk itu, Ahok berniat melaporkannya kepada kepolisian, apalagi hasil visum sudah lengkap.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Saya pikir Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) tidak boleh membiarkan. Kalau cara seperti ini dibiarkan, negara ini mau dibawa ke mana?" tuturnya. Ahok menambahkan, tim suksesnya akan menanggung seluruh biaya pengobatan Dayat.
Dalam insiden yang terjadi Rabu, 2 November 2016, Ahok menanggapi santai kelompok yang mengaku-ngaku warga dan menolak kehadirannya di Rawa Belong. Kondisi semakin ricuh saat demonstran menerobos pengamanan. Ahok kemudian dievakuasi di Kepolisian Sektor Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
LARISSA HUDA