TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menilai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto meneduhkan suasana.
Mereka bisa menjadi contoh bahwa hubungan baik mesti diutamakan, walaupun keduanya pernah menjadi rival dalam pemilu presiden 2014. "Itu sejuk banget. Bertemu, naik kuda bareng, mesra. Melihatnya bahagia," kata Sandiaga di Pondok Pesantren Nurul Jannah, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 1 November 2016.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo terjadi pada Senin siang kemarin di Hambalang, Bogor. Keduanya makan siang bersama serta membahas sejumlah isu ekonomi dan pertahanan. Saat itu, Jokowi mengaku dialah yang berinisiatif untuk naik kuda bersama kompetitornya dalam pemilu 2014 tersebut.
Baca: 4 November, DKI Tak Akan Liburkan Pegawai dan Pelajar
Sandiaga berujar, pertemuan dua pemimpin itu menunjukkan mereka bisa tetap berkomunikasi dan bersahabat baik. Nilai itu pula yang hendak diterapkan Sandiaga dalam menghadapi pemilihan kepala daerah DKI 2017. "Itu yang kami harapkan dari pilkada ini," tuturnya.
Sandiaga mengaku tidak menerima laporan secara langsung dari Prabowo. Namun dia mengetahui isi pembicaraan antara Jokowi dan Prabowo, yaitu membahas masalah kebangsaan dan isu nasional, salah satunya permasalahan di DKI.
Menurut dia, hal itu bisa menjadi cerminan masa depan bahwa dia dan pasangan politiknya, Anies Baswedan, bisa bersinergi dengan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. "Menunjukkan kami sangat komit terhadap kelangsungan dan konsistensi program-program yang dirasakan betul-betul dibutuhkan masyarakat," tutur Sandiaga.
FRISKI RIANA