TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menanggapi curhat seorang warga Kepulauan Seribu yang mengaku tak bisa berbuat banyak ketika pasir di pulau yang ditinggalinya dikeruk untuk membuat pulau reklamasi di Teluk Jakarta.
"Artinya, yang dikatakan Mas Bro ini menunjukkan betapa kami hanya jadi penonton, menyaksikan orang mengeruk pasir karena kami tak berdaya. Kenapa? Karena mereka bekerja tanpa melibatkan masyarakat," kata Anies di Maria Convention Hall, Jakarta Timur, Minggu, 30 Oktober 2016.
Dia mengatakan pengalaman warga yang dipanggil Mas Bro itu dapat menjadi contoh untuk sebuah jawaban yang akan dilakukannya jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017. Anies menuturkan, dia akan membangun Jakarta dengan melibatkan partisipasi publik.
Baca Juga: Soal Demo 4 November, Anies-Sandiaga Hanya Fokus Pilkada DKI
Pendekatan seperti itu, menurut Anies, dapat membuat semua rencana yang dibangun bisa dikerjakan bersama-sama. "Ujung-ujungnya bisa membahagiakan masyarakat Jakarta."
Saat ditanya apakah akan melanjutkan proyek reklamasi jika terpilih, Anies menyatakan akan melihat terlebih dulu hasil kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. "Tapi, secara garis besar, program apa pun di Jakarta harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat dan melindungi lingkungan."
Simak: Pilkada Serentak 2017, Polisi Siaga I
Sementara itu, pasangan Anies dalam pilkada DKI, Sandiaga Uno, mengatakan akan membedah reklamasi secara khusus bersama anggota dewan pakar dalam tim pemenangannya. Namun dia juga berkeinginan mengawal proses pengkajian reklamasi yang tengah dilakukan pemerintah pusat. Sehingga masyarakat tidak hanya melihat keputusannya.
"Tapi prosesnya betul-betul transparan dan tidak ada kecenderungan memihak salah satu golongan atau kelompok usaha," kata Sandiaga.
FRISKI RIANA