TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan survei yang dilakukan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI), sebagian warga DKI Jakarta menilai Presiden Joko Widodo memihak salah satu pasangan yang akan berlaga di pemilihan Gubernur DKI 2017. Survei itu dilakukan terhadap 694 orang responden dari enam wilayah DKI pada 19-24 Oktober 2016.
"Persepsi publik DKI, sampai 52 persen menilai Jokowi tak netral," ujar pendiri Kedai KOPI Hendri Satrio saat memaparkan hasil survei di kawasan Cikini, Jakarta, Ahad, 30 Oktober 2016. Sementara itu, 27,80 persen responden menyatakan pendapat berlawanan, sedangkan 20,20 persen memilih tak menjawab.
"Tak hanya ke Jokowi, penilaian itu juga ada pada Wakil Presiden Jusuf Kalla," tutur Hendri. Dalam survei Kedai KOPI itu, 41,4 persen responden menyatakan Kalla juga memihak salah satu pasangan, berbanding tipis dengan 33,1 persen yang menyatakan tidak. Survei dilakukan dengan menggunakan metode acak bertahap (multistage random sampling) untuk pemilihan responden.
Hendri mengatakan pihaknya tak mencantumkan pertanyaan kepada siapa keberpihakan tersebut tertuju. Pertanyaan itu, menurut dia, sudah di luar konteks pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. "Jadi kami skip, tapi ini menjadi pekerjaan rumah juru bicara Istana Kepresidenan," katanya.
YOHANES PASKALIS