TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, memperkenalkan para dewan pakar yang tergabung dalam tim pemenangannya.
"Dewan pakar terdiri atas 17 ahli yang berlatar belakang bervariasi," kata Anies di Jalan Cicurug Nomor 6, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 30 Oktober 2016.
Anies mengatakan kehadiran para dewan pakar dengan reputasi baik itu untuk mendukung tujuan dia dan Sandi, yakni menawarkan kebaruan dan pengalaman kepada warga Jakarta. Sebab, menurut dia, Jakarta tidak bisa hanya diurus oleh dua orang. Menurut dia, perubahan harus dikerjakan bersama-sama dan melibatkan banyak orang.
"Jakarta yang diurus hampir 10 juta orang. Birokrasi lebih dari 70 ribu orang. APBD lebih dari Rp 62 triliun. Jakarta ini besar," ujarnya. "Yang dinilai bukan jatuhnya orang lain, melainkan seberapa besar bisa menunjukkan yang terbaik dari kami, tim kami, yang kami miliki."
Tujuh belas dewan pakar Anies-Sandi ialah mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto dan Adnan Pandu Praja; ahli hukum persaingan usaha Rikrik Rizkiyana; entrepreneur dan start up coach Faransyah Agung Jaya; ahli perencanaan wilayah dan kota Adhamaski Pangeran; mantan wartawan Eman Sulaeman dan Linda Djalil; ahli transportasi Achmad Izzul Waro dan Ali Sunandar; serta sosiolog dari Universitas Indonesia, Sukma Widyanti.
Selain itu, ada profesional di bidang strategi pemasaran, telekomunikasi, teknologi informasi, dan dunia digital Arie Mufti; wirausaha dan konsultan manajemen Anang Kelanajaya; Irwan Pulungan yang ahli di bidang sustainability dan lingkungan; aktivis lingkungan Reiza Patters; praktisi media dan komunikasi Budi Purnomo; Ida Sutoyo yang berpengalaman di bidang public relation dan jurnalistik; serta pegiat marketing politik Iwan Setyawan.
FRISKI RIANA