TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu, 26 Oktober 2016. Dalam kesempatan itu, Kalla berpesan kepada Ahok untuk tidak banyak bicara.
Ahok tiba di kantor Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, sekitar pukul 15.00 WIB. Mengenakan kemeja berwarna putih dan dasi biru tua, Ahok berbincang dengan Kalla selama sekitar 20 menit. Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan tujuan kedatangannya adalah berpamitan memasuki masa cuti kampanye pilkada DKI Jakarta 2017.
"Permisi, kan, mau off sebentar, hampir tiga bulan. Ya, Wapres di Jakarta, kita gubernur, ya," kata Ahok seusai pertemuan. Dalam pertemuan itu, Ahok mengaku sempat dinasihati Kalla. "Nasihat itu mirip-miriplah, ya. Jangan banyak ngomonglah."
Baca: Masuk Masa Cuti Kampanye, Ini yang Membuat Ahok Khawatir
Sebelumnya, Kalla menyampaikan kritik keras kepada Ahok terkait dengan kasus Surat Al-Maidah ayat 51. Dia meminta Ahok tidak berbicara kasar dan memancing isu soal suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Kalla bahkan mengibaratkan Ahok dengan calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang suka tuduh kiri-kanan dan berbicara kasar. "Jadi, ya, mulutmu harimaumu, itu saja masalahnya, masalah Jakarta itu," kata Kalla pada Jumat pekan lalu.
Baca: Tidak Berpidato Setelah Ambil Nomor Urut, Ahok Beralasan...
Ahok mengaku telah mengenal JK cukup lama. Dia masuk ke Partai Golkar pun saat masa kepemimpinan Kalla 2004-2009. Pada periode itu, Ahok terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan duduk di Komisi II, yang menangani bidang pemerintahan dalam negeri. "Banyak orang enggak tahu yang masukin saya jadi caleg (calon legislator) dari Babel (Bangka Belitung) itu JK," tuturnya.
AMIRULLAH
Baca juga:
Jadi Kepala PPATK, Ini PR yang Harus Diselesaikan Kiagus
Kesal Terus Dikritik Hillary, Putin Mengancam Perang